SOLOPOS.COM - Waduk Tandon atau Waduk Krisak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Waduk Tandon atau Waduk Krisak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Daya tampung Waduk Tandon di Krisak, Kecamatan Selogiri, Wonogiri semakin menurun. Pada awal pembangunan pada 1942 mampu menampung 3,7 juta meter kubik (m3), sedangkan saat ini hanya mampu menampung 2,8 juta m3.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedimentasi di waduk tersebut juga diperkirakan mencapai lima meter. Hal itu diungkapkan Camat Selogiri, Bambang Haryanto, saat Sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Krisak di Pendapa Kecamatan Selogiri, Selasa (30/4/2013).

Menurutnya, selama ini belum ada perbaikan yang signifikan untuk mengembalikan daya tampung dan fungsi waduk tersebut seperti semula.

“Selama dibangun hingga saat ini belum ada perbaikan yang signifikan. Padahal, dulu bisa mengairi lahan pertanian hingga tujuh desa dengan luas total 874 hektare dan sekarang hanya bisa mengairi lima desa dengan luasan sekitar 300 hektare. Selain daya tampungnya yang berkurang, sedimentasi waduk juga diperkirakan setebal lima meter,” katanya.

Pihaknya berharap ada pembangunan cek dam atau penampungan lumpur yang berada di atas bangunan waduk yang meliputi dua aliran sungai yakni Dusun Keron dan Dusun Gondang di Desa Pare di kecamatan tersebut. Ia pun mengusulkan perbaikan gorong-gorong, pintu pelimpasan air serta pengerukan sedimentasi.

Menanggapi hal itu, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan Umum, Hartanto, mengatakan Waduk Tandon atau Waduk  Krisak merupakan satu dari 35 waduk yang masuk dalam kategori rawan di Indonesia karena berusia tua. Untuk itu, pihaknya menyusun RTD sebagai langkah antisipasi untuk menekan dampak bencana apabila bendungan jebol.

“Kami berharap masyarakat siap menghadapi bencana dengan panduan RTD tersebut jika waduk jebol. Pemeliharaan waduk tersebut sebenarnya berada di tangan warga dan pemerintah daerah. Sebab, masuknya lumpur ke waduk berawal dari kondisi lingkungan yang kurang sadar tentang lingkungan,” katanya saat ditemui wartawan seusai acara sosialisasi.

Terkait permintaan warga tentang pemeliharaan bangunan waduk tersebut, pihaknya akan mengecek kondisinya terlebih dahulu. Hal itu akan ia usulkan pada rencana kerja selanjutnya di pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya