Soloraya
Jumat, 6 November 2020 - 21:22 WIB

Debat Pilkada Solo: Atasi Kemacetan, Gibran Gagas Rel Elevasi Di Simpang Lima Joglo

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua paslon mengikuti debat perdana Pilkada Solo 2020 di The Sunan Hotel, Jumat (6/11/2020) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kembali menggagas elevating rail atau rel layang guna mengatasi kemacetan di sekitaran perlintasan sebidang Simpang Tujuh Joglo, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Hal itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan calon wakil wali kota Solo, FX Supardjo, dalam Debat Pilkada Solo 2020, di The Sunan Hotel Solo dan disiarkan langsung oleh Metro TV, Jumat (6/11/2020) malam.

Advertisement

Supardjo menanyakan program pasangan nomor urut 1 itu dalam mengurai kemacetan pada sejumlah titik Kota Solo. Di samping itu, munculnya genangan air di jalan saat hujan deras, dan tata kelola kota terkait hal itu.

Debat Pilkada Solo: Cawali Gibran Bakal Bikin Program Bike Sharing, Apa Itu?

“Kami akan melihat titik kemacetan di mana. Kalau saat ini saya melihat kemacetan ada di Kota Barat, tapi saya yakin ketika flyover Purwosari dibuka, kemacetan itu akan terurai sendiri. PR-nya tinggal satu, yakni Simpang Joglo. Karena ada rel kereta dan jalan provinsi, akan kami kaji lagi. Solusinya mungkin rel elevasi atau flyover,” ucap Gibran.

Advertisement

Lebih Efektif

Sebelumnya, Perencana Transportasi Perkotaan Lingkar Studi Transportasi Indonesia (Transportologi), Septina Setyaningrum, menyampaikan pembangunan rel layang atau elevating rail dinilai lebih efektif karena kereta tidak lagi lewat (sejajar) jalan darat.

Debat Pilkada Solo: Soal Pemberdayaan Difabel, Gibran Sodorkan Wellness Tourism

Dengan begitu bisa memperlancar arus lalu lintas kendaraan. Septina mencontohkan salah satu jalur kereta layang yang ada di Indonesia diterapkan di jalur kereta rute Manggarai-Gambir-Jakarta Kota.

Advertisement

Rel yang dibuat melayang tak langsung bermula di persimpangan namun beberapa kilometer sebelumnya, pun sesudahnya. “Kalau overpass, saya enggak bisa membayangkan bagaimana bentuknya. Overpass Manahan yang bercabang tiga saja sudah cukup rumit, apalagi simpang tujuh. Dampak seperti apa yang ditimbulkan sebelum dan pascapembangunan,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Debat Pilkada Solo, Cawali Bagyo Wahyono Dapat Pesan Ini Dari Istri Sebelum Berangkat

Dampak yang dimaksud di antaranya ongkos pembebasan lahan, dampak lingkungan dan perekonomian sekitar overpass hingga pada kendaraan berat yang setiap hari melintasinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif