Soloraya
Kamis, 26 November 2020 - 19:15 WIB

Debat Pilkada Wonogiri: Kubu Harjo Sebut Masih Ada Polarisasi, Begini Jawaban Josss

Aris Munandar  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan cabup-cawabup Pilkada Wonogiri, Hartanto-Joko Purnomo (Harjo), saat deklarasi di Wonogiri, Jumat (4/9/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Kubu pasangan calon Bupati Wonogiri nomor urut satu, Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo klaim saat ini masih terjadi polarisasi di Wonogiri.

Hal itu disampaikan oleh Hartanto dalam debat publik yang diselenggarakan oleh KPU Wonogiri di Hotel Best Western, Sukoharjo, Kamis (26/11/2020).

Advertisement

"Saat ini kesannya warga terbagi ke beberapa kelompok atau masih ada pengelompokan di tengah masyarakat. Kelompok ini orangnya ini, kelompok itu orangnya itu. Antara satu dan yang lainnya masih kurang bersatu," kata Hartanto.

Dirikan Perusahaan 2 Hari Sebelum Izin Ekspor Benur Dikeluarkan, Fahri Hamzah Mengaku Tahu Rencana Edhy Prabowo

Menanggapi pernyataan Harjo, calon Bupati Wonogiri nomor urut dua, Joko Sutopo (Jekek), mengatakan bahwa asumsi atau perspektif dari seseorang tidak selamanya bisa dipertanggungjawabkan. Selama pemerintahannya, ia mengaku sudah menjamin keadilan bagi masyarakat.

Advertisement

Selain itu, setiap kebijakan yang dikeluarkan tanpa ada diskriminasi kepada salah satu pihak atau kelompok. Bahkan, Jekek sejak dirinya mulai memimpin Wonogiri, fungsi Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri menjadi lebih terbuka bagi seluruh kalangan.

Seusai Kecelakaan di Madiun, Puluhan Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina Ikuti Sosialisasi Safety Driving

"Pendapa kami buka seluas-luasnya untuk seluruh agama, komunitas dan organisasi untuk melakukan kegiatan sosial atau aktivitas. Sehingga ada wahana dan suasana baru. Ini satu fakta bahwa kami tidak melakukan diskriminasi kepada salah satu kelompok," kata dia.

Advertisement

Sebelum pemerintahannya, menurut Jekek, pendapa jarang digunakan untuk kegiatan sosial, seminar atau aktivitas lain dari suatu kelompok. Setelah kepemimpinannya, pendapa dijadikan tempat untuk melakukan ekspresi dari berbagai kelompok.

"Menjamin terselenggaranya kebijakan tanpa adanya diskriminasi merupakan representasi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Maka kami perhatikan betul masalah ini," kata Jekek.

Dirikan Perusahaan 2 Hari Sebelum Izin Ekspor Benur Dikeluarkan, Fahri Hamzah Mengaku Tahu Rencana Edhy Prabowo

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif