Soloraya
Kamis, 8 Juli 2021 - 16:06 WIB

Dedengkot Aksi Demo di Sragen Narto Pelo Meninggal Dunia

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sunarto atau Narto Pelo. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Tokoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga dikenal sebagai ujung tombak sejumlah aksi demo besar yang terjadi di Bumi Sukowati dalam dua dekade terakhir berpulang, Kamis (8/7/2021).

Dia adalah Sunarto yang lebih akrab disapa Narto Pelo, 70. Bagi warga Sragen, nama Narto Pelo sudah tidak asing. Namanya kerap menghiasi panasnya suhu perpolitikan di Bumi Sukowati.

Advertisement

Bersama LSM Dewan Reformasi Rakyat Sragen (Derras), Narto Pelo pernah memimpin demo besar-besaran untuk menyegel Kantor DPRD Sragen sebagai buntut tidak segera dilantiknya Untung Wiyono sebagai Bupati Sragen periode 2001-2006.

Baca juga: Sejarah Kelam Pabrik Gula di Jawa, 256 Buruh Tewas karena Kecelakaan Kerja

Advertisement

Baca juga: Sejarah Kelam Pabrik Gula di Jawa, 256 Buruh Tewas karena Kecelakaan Kerja

Bersama LSM Komunitas Peduli dan Pemerhati Sragen (Komppas), Narto Pelo pernah menggeruduk Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen sebagai imbas ditetapkannya mantan Bupati Agus Fatchur Rahman sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Kas Daerah (Kasda) Sragen 2003-2011.

Narto Pelo mendesak Kejari Sragen tidak tebang pilih karena menurutnya ada sejumlah pihak yang turut menikmati kasda namun luput dari jeratan pidana.

Advertisement

Baca juga: Tangen Tumbuh Jadi Kota Utama Ketiga di Kabupaten Sragen

Dalam aksinya, Narto Pelo mengemukakan kehadiran KAMI telah mengundang polemik atau pro dan kontra di tingkat nasional. Kecenderungan yang terjadi, kata dia, KAMI tak hanya berdiri di tingkat pusat, tetapi juga tiap daerah. Di sejumlah daerah telah ada kelompok yang mendeklarasikan berdirinya KAMI.

“Saya pernah berjuang bersama almarhum di LSM Derras. Namun pada 2001, saya memilih pisah gerbong dengan bergabung LSM lain. Almarhum dikenal kuat pendiriannya. Saat memperjuangkan keadilan, selalu dibarengi aksi demo. Dia sosok yang tidak mau diintervensi oleh siapapun. Dia termasuk sosok yang pemberani,” ujar Sri Wahono, salah satu sahabat Narto Pelo kepada Solopos.com.

Advertisement

Paguyuban Seni

Setelah tidak berkecimpung di dunia politik, Narto Pelo menekuni dunia seni. Dia mendirikan paguyuban seni ketoprak dan pernah pentas di Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen.

Baca juga: Curhat PKL Sragen Baru 3 Jam Buka Lapak Diminta Kukut Satpol PP

Narto Pelo meninggal dunia karena sakit. Almarhum dikenal punya riwayat penyakit diabetes. Narto Pelo dimakamkan di permakaman umum Dukuh Murong, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Advertisement

Pemakaman digelar seperti biasa karena yang bersangkutan tidak positif Covid-19. “Semoga Mas Narto Khusnulkhotimah, tenang damai di sana,” doa Sri Wahono.

Advertisement
Kata Kunci : Demo Sragen Kabar Duka
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif