SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Founder Rajawali Indonesia Anas Alimi saat konferensi pers di Natahati Coffee and Eatery Solo, Jumat (13/1/2023) pagi. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Lebih dari sekadar pertunjukan musik, konser grup band rock legendaris Inggris, Deep Purple, yang akan dibuka God Bless, di Edutorium UMS Solo, 10 Maret 2023, ibarat mengulang sejarah 48 tahun silam.

Dua band besar ini pernah bertemu dalam sebuah konser megah di Jakarta pada Desember 1975. Saat itu, Deep Purple yang baru berumur tujuh tahun menggelar konser ultramegah di Jakarta dan God Bless menjadi band pembuka pada hari kedua, 5 Desember 1975.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mengutip keterangan pers Rajawali Indonesia selaku promotor konser Deep Purple di Solo, saat mengelar konferensi pers di Natahati Coffee & Eatery, Solo, Jumat (13/1/2023), Deep Purple dan God Bless adalah dua band besar yang lahir di era yang sama.

Keduanya sama-sama teruji waktu, melintasi pergolakan zaman, dan berhasil melewati selera musik yang berubah secara gegas dan dinamis. Dua band besar ini akhirnya bertemu dalam konser akbar, Desember 1975 silam.

Konser akbar Deep Purple yang akan diulang di Solo pada Maret 2023 itu sekaligus menandai revolusi pertunjukan musik di Indonesia. Deep Purple datang ke Indonesia pada 1975 dengan membawa rombongan berjumlah 36 orang.

harga tiket konser deep purple solo
Grup band rock Inggris, Deep Purple. (deeppurple.com)

God Bless yang membuka konser Deep Purple di hari kedua, 5 Desember 1975, selalu mengenang betapa pertunjukan yang diadakan di Stadion Utama Senayan itu mengubah banyak hal dalam konteks seni pertunjukan musik di Indonesia.

Donny Fattah, bassist God Bless, menyebut kala itu pemahaman teknis produksi konser di Indonesia masih tergolong sangat sederhana. Menurut Donny, seperti dikutip dalam keterangan pers tersebut, band-band Indonesia kala itu tidak paham fungsi alat-alat pertunjukan yang ada di panggung. Mulai dari monitor, sound, sampai mixer.

Deep Purple Mengajarkan Bagaimana Konser Digelar

“Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang belum ada zaman itu,” ujar Donny kepada Rolling Stone Indonesia.

Dari sana, band-band rock Indonesia belajar pelan-pelan tentang showmanship, manajerial, hingga konsep sebuah pertunjukan. Mereka belajar bahwa sebuah konser rock haruslah meninggalkan kesan wow.

Maka di titik ini, apa yang dibawa Deep Purple pada 1975 memang bukan hanya sebuah konser, melainkan peragaan dan demonstrasi yang mengajarkan kepada orang-orang Indonesia pada zaman itu bagaimana seharusnya konser rock dibuat dan dimainkan.

Tahun ini menandai titik temu Deep Purple dan God Bless untuk kali kedua, seolah mengulang sejarah yang berlangsung 48 tahun lalu. ??“Dengan tampilnya God Bless bersama sebagai pembuka Deep Purple, ini akan seperti konser reuni 48 tahun silam, mereka pernah satu panggung bersama saat kali pertama Deep Purple tampil di Indonesia,” ucap Founder Rajawali Indonesia, Anas Alimi.

Pada konser di Solo nanti, Deep Purple akan menghadirkan triumvirat personel MK II: Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bass), dan Ian Paice (drum). Mereka akan didampingi oleh Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar).

Sedangkan God Bless ada trio andalan yang kokoh sejak awal karier yaitu Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah (bass). Tiga rocker veteran ini akan didampingi Fajar Satritama (drum), dan Abadi Soesman (keyboard).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya