SOLOPOS.COM - Dekan Fakultas MIPA UNS Solo, Harjana (kedua dari kanan) saat memberikan keterangan pers atas dugaan penganiayaan yang dilakukan sopir dekanat terhadap mahasiswa FMIPA UNS yang terjadi di lingkungan gedung A Fakultas MIPA, Kamis (24/8/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com. SOLO—Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS Solo, Harjana, mengakui ada penganiayaan terhadap mahasiswa Khoirul Umam di fakultas setempat, Rabu (23/8/2023).

Mahasiswa tersebut dianiaya oleh seorang sopir Yudo Prihandono di kampus FMIPA UNS Solo pada sore menjelang Magrib. Sopir tersebut merupakan karyawan non-PNS yang sudah bekerja sejak April 2015 lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Betul telah terinfo terjadi kekerasan kepada salah satu mahasiswa MIPA yang dilakukan oleh driver MIPA,” kata dia dalam jumpa pers di FMIPA UNS Solo, Kamis (24/8/2023).

Pihaknya menyebut telah melakukan klarifikasi kepada terduga pelaku. Harjana menyatakan bahwa terjadinya kekerasan karena persoalan pribadi masing-masing.

“Kami tidak akan meneruskan terkait persoalan pribadinya apa, karena ranah pribadi jadi saya serahkan ke pihak berwajib,” lanjut dia.

Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib atau kepolisian.

“Mendukung penuh proses pelaporan, penyelidikan, penyidikan dan persidangan terhadap dugaan kasus kekerasan yang terjadi di FMIPA,” lanjut dia.

Dia menegaskan akan membantu pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut. Harjana menyebut saat ini sopir dekanat sudah dinonaktifkan agar dapat mengikuti proses hukum yang hadapi. “Jadi sudah tidak ada di FMIPA,” lanjut dia.

Dia mengatakan sangat tidak mentoleransi kekerasan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh civitas academica di FMIPA.

Selain itu, dia mengatakan Khoirul Umam saat itu memang sedang diantar Yudo ke rektorat lantaran konfirmasi terkait selebaran.

Selebaran tersebut berisi narasi salah satunya terkait dugaan korupsi UNS Solo yang tersebar di hari terakhir kegiatan PKKMB, Rabu.

Dia mengaku tidak mengetahui detail kronologi lantaran kejadian dugaan kekerasan itu terjadi luar jam kerja. “Jadi saya tidak ada di tempat karena di luar jam kerja,” kata dia.

Sebelumnya beredar kabar di akun Twitter @UNSFess_ yang menyebut adanya kekerasan di dekat masjid FMIPA.

“Aku nulis ini sambil gemeter gatau mau ngadu kesiapaa, tadi pas mau pulang dari kampus, aku lihat tendik mipa mukulin mahasiswa di deket masjid mipa,” tulis akun Twitter @UNSFess_ dikutip Solopos.com.com, Kamis (24/8/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya