SOLOPOS.COM - Beberapa pengunjung bergegas pergi dari objek wisata alam Deles Indah saat mengetahui kondisi yang tidak terawat, Selasa (4/6/2013). Mereka kecewa lantaran kondisi Deles Indah yang tidak lagi terawat dan banyak sampah. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)


Beberapa pengunjung bergegas pergi dari objek wisata alam Deles Indah saat mengetahui kondisi yang tidak terawat, Selasa (4/6/2013). Mereka kecewa lantaran kondisi Deles Indah yang tidak lagi terawat dan banyak sampah. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten berencana mengajukan dana renovasi objek wisata Deles Indah kepada pemerintah pusat tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengajuan dana itu diajukan lantaran anggaran dari APBD dinilai tidak mencukupi untuk merenovasi wisata alam di Kecamatan Kemalang itu.

Kepala Disbudbarpora Klaten, Sugeng Haryanto, mengatakan dana perbaikan itu akan diajukan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) setelah Perda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) di Klaten telah digedok.  “Sebab, Kemenparekraf hanya bisa memberikan bantuan dana pada bidang pariwisata di daerah yang telah mempunya RIPP,” paparnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (11/6/2013).

Hingga saat ini, sambungnya, Perda RIPP telah selesai disusun dan pekan depan akan dimasukkan dalam dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Setelah Perda itu digedok, pihaknya menargetkan secepatnya permohonan bantuan dana untuk merenovasi sejumlah objek wisata di Klaten seperti  Deles Indah, Rowo Jombor, Pemandian Jalatundo dan Objek Mata Air Cokro.

Keempat lokasi itu menjadi objek wisata yang diprioritaskan untuk segera diperbaiki. Sebab, keempat objek wisata itu memiliki peran yang vital dalam memajukan pariwisata di Klaten maupun menaikkan pendapat masyarakat setempat.

Dia mengakui dana APBD tidak akan bisa mencukupi untuk memperbaiki keempat objek wisata itu. Dia memperkirakan untuk memperbaiki objek wisata Deles Indah saja memerlukan dana Rp1,5 miliar-Rp2 miliar. Menurutnya, dana itu juga tidak akan bisa tercukupi dari APBD saja.

“Tidak cukup jika menggunakan APBD. Untuk belanja pegawai di Klaten saja memakan APBD hingga 70 persen,” tegasnya.

Dia mengatakan objek wisata Deles Indah mulai tidak terawat seusai gempa yang terjadi pada 2007 silam. Bencana alam itu mengakibatkan Deles Indah mengalami kerusakan cukup parah, terutama pesanggrahan. Objek wisata alam itu pun kini tidak lagi dirawat dan kondisinya memprihatinkan seperti gedung yang hampir roboh, banyak rumput liar dan sampah berserakan.

Menurutnya, untuk memajukan dunia pariwisata memang memerlukan program yang terintegrasi dari beberapa instansi yang lain. “Jika Deles Indah diperbaiki dan kondisinya bagus, namun kondisi jalannya masih gronjal-gronjal, tidak ada penerangan, tidak ada keamanan, siapa yang mau ke sana ?” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya