SOLOPOS.COM - Beberapa pengunjung bergegas pergi dari objek wisata alam Deles Indah saat mengetahui kondisi yang tidak terawat, Selasa (4/6/2013). Mereka kecewa lantaran kondisi Deles Indah yang tidak lagi terawat dan banyak sampah. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)


Beberapa pengunjung bergegas pergi dari objek wisata alam Deles Indah saat mengetahui kondisi yang tidak terawat, Selasa (4/6/2013). Mereka kecewa lantaran kondisi Deles Indah yang tidak lagi terawat dan banyak sampah. (Shoqib Angriawan/JIBI/SOLOPOS)

Beberapa pengendara motor terlihat melewati jalan di lereng Gunung Merapi, Selasa (4/6/2013). Sejumlah pengendara itu harus cermat lantaran banyak jalan yang rusak dan berlubang. Selain itu, pengendara motor juga harus ekstra hati-hati karena cukup banyak truk yang melewati jalan itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka terlihat menuju kawasan wisata yang ada di Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten. Kemudian, pengendara motor itu berhenti di objek wisata alam yang cukup terkenal di daerah itu, yakni Deles Indah. Sesampainya di objek wisata itu, mereka pun berhenti sejenak sambil melihat-lihat situasi sekitar. Tidak lama kemudian, mereka langsung keluar dari objek wisata yang tidak lagi ada petugasnya itu.

Salah satu pengunjung asal Kendalasari, Klaten, Dwi P, mengaku kecewa dengan objek wisata alam yang baru kali pertama dia kunjungi.

“Kecewa setelah masuk ke Deles Indah, kondisinya sangat memprihatinkan,” katanya saat ditemui Solopos.com ketika itu.

Padahal, dia pergi ke Deles Indah untuk menikmati udara segar dan suasana alam terbuka.

“Ke Deles niatnya untuk lihat pemandangan sekaligus refreshing. Setelah tahu kondisinya jadi tidak nyaman dan ingin pulang.”

Menurut perempuan berusia 18 tahun itu, Deles Indah seharusnya dirawat dan dijaga kebersihannya. Namun, karena tidak ada yang merawat, objek wisata itu akhirnya mangkrak dan dibiarkan begitu saja.

Berdasarkan pantauan Solopos.com saat itu, kondisi Deles Indah memang sangat memprihatinkan. Sama sekali tidak ada petugas yang berjaga di objek wisata itu. Gedung yang digunakan untuk tempat sekretariat pun tampak tidak terurus dengan berbagai macam kerusakan dan coretan-coretan.

Selain itu, sampah-sampah juga bertebaran di sekitar objek wisata alam itu. Tidak ketinggalan rumput liar tumbuh di kawasan yang dulunya dibanggakan masyarakat Deles sebagai tempat wisata yang potensial.

Sementara itu, Kepala Desa Sidorejo, Jemakir, membenarkan kondisi objek wisata yang tidak terurus itu. “Kondisinya  cukup tragis, padahal kami dari perangkat desa berkeinginan besar untuk ikut andil membesarkan objek wisata di Deles itu,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di wilayah Sidorejo.

Tidak terurusnya objek wisata itu mengakibatkan pengunjung merosot tajam. Dalam sepekan, jumlah pengunjung hanya sekitar 200 orang. Sebelumnya, saat kondisi Deles Indah masih terawat, jumlah pengunjung bisa mencapai 700-an orang. Menurutnya, perangkat desa maupun kecamatan sudah berupaya mengajukan perbaikan kepada Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, namun belum mendapatkan jawaban.

Dia mengaku belum lama ini mendapatkan tawaran dari pihak swasta untuk mengelola daerah wisata itu. Namun, hal itu belum dia putuskan lantaran fasilitas yang belum memadai, seperti jalan yang rusak dan hotel yang tidak berkembang.

Simak berita menarik lainnya : http://digital.solopos.com/file/07062013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya