SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KARANGANYAR  — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Mojogedang dan Colomadu. Penetapan status tersebut menyusul peningkatan kasus DBD di wilayah yang belum pernah ditemukan kasus DBD selama setahun terakhir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, mengatakan sebanyak empat orang di dua kecamatan yakni Mojogedang dan Colomadu. Rinciannya, satu korban di Desa Pereng, satu korban di Desa Gebyok (Mojogedang), dua korban di Desa Malangjiwan dan satu korban di Desa Ngasem (Colomadu).

“Seluruh korban masih dirawat secara instensif di puskemas setempat. Belum pernah ditemukan kasus DBD di Kecamatan Mojogedang dalam setahun terakhir,” katanya saat ditemui wartawan, Senin (18/3/2013).

Menurutnya, Desa Gebyok dan Pereng (Mojogedang) termasuk wilayah bebas endemis penyakit DBD. Di wilayah tersebut belum pernah ditemukan kasus DBD dalam setahun terakhir. Begitu juga di Desa Malangjiwan, Colomadu yang selama ini belum pernah ditemukan kasus DBD dalam sepekan terakhir.

Sementara dalam tiga bulan terakhir, terjadi peningkatan kasus DBD di Desa Ngasem, Colomadu. Dua anak Sekolah Dasar (SD) meninggal dunia akibat serangan penyakit DBD pada pertengahan Januari lalu.

“Ada beberapa kriteria penetapan KLB, salah satunya terjadi penemuan kasus di wilayah yang bukan endemis DBD,” jelasnya.

Pihaknya bakal melakukan pengasapan atau fogging di wilayah yang diserang penyakit DBD tersebut. Dia juga meminta agar warga meningkatkan perilaku masyarakat untuk menjaga kebersihan di lingkungan rumah dan kampung.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar , Fatkul Munir, menuturkan pihaknya bakal membentuk tim yang terdiri dari puluhan petugas kesehatan yang bakal turun lapangan untuk memantau perkembangan kasus DBD di Colomadu. Tim tersebut bakal di sebar di seluruh wilayah yang diserang penyakit DBD.

Sementara Kepala Desa Gebyok, Mojogedang, Riyadi, menyatakan pihaknya belum mengetahui warganya dirawat di puskesmas setempat lantaran menderita penyakit DBD. Pihaknya bakal berkoordinasi dengan instansi terkait agar kasus DBD tersebut tak terulang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya