SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Karanganyar masih terbilang tinggi, mencapai 508 kasus setahun.

Solopos.com, KARANGANYAR — Demam berdarah dengue (DBD) masih mengancam di Karanganyar, Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar merilis data 508 kasus DBD di Karanganyar selama 2014. Tiga di antaranya meninggal dunia. Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Karanganyar, Fatkhul Munir, mengatakan DBD di Karanganyar masih memerlukan penanganan serius. Masayarakat dan petugas kesehatan perlu berperan aktif menekan penyebaran DBD.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Selama sebulan terakhir ada 21 kasus. Tiga di antaranya meninggal dunia pada Februari dan Maret. Mereka warga Jaten dan Mojogedang,” kata Fatkhul saat ditemui wartawan, Sabtu (27/12/2014).

Menurut Fatkhul warga harus membersihkan penampungan air secara rutin. Penampungan air menjadi lokasi nyamuk bertelur. ”Peran seluruh lapisan masyarakat untuk memutus perkembangan nyamuk itu penting. Nyamuk sering bertelur di air bersih jadi penampungan air harus sering dibersihkan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, mengimbau seluruh tim kesehatan di Karanganyar bertindak cepat untuk menangani masalah kesehatan, salah satunya penyakit menular. “Semua sudah kami imbau untuk bergerak cepat ketika ada persoalan kesehatan di masyarakat. Tujuannya agar cepat tertangani,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya