Soloraya
Minggu, 28 Desember 2014 - 20:45 WIB

DEMAM BERDARAH KARANGANYAR : DBD Masih Ancam Karanganyar, 508 Kasus Setahun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Karanganyar masih terbilang tinggi, mencapai 508 kasus setahun.

Solopos.com, KARANGANYAR — Demam berdarah dengue (DBD) masih mengancam di Karanganyar, Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar merilis data 508 kasus DBD di Karanganyar selama 2014. Tiga di antaranya meninggal dunia. Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Karanganyar, Fatkhul Munir, mengatakan DBD di Karanganyar masih memerlukan penanganan serius. Masayarakat dan petugas kesehatan perlu berperan aktif menekan penyebaran DBD.

Advertisement

“Selama sebulan terakhir ada 21 kasus. Tiga di antaranya meninggal dunia pada Februari dan Maret. Mereka warga Jaten dan Mojogedang,” kata Fatkhul saat ditemui wartawan, Sabtu (27/12/2014).

Menurut Fatkhul warga harus membersihkan penampungan air secara rutin. Penampungan air menjadi lokasi nyamuk bertelur. ”Peran seluruh lapisan masyarakat untuk memutus perkembangan nyamuk itu penting. Nyamuk sering bertelur di air bersih jadi penampungan air harus sering dibersihkan,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, mengimbau seluruh tim kesehatan di Karanganyar bertindak cepat untuk menangani masalah kesehatan, salah satunya penyakit menular. “Semua sudah kami imbau untuk bergerak cepat ketika ada persoalan kesehatan di masyarakat. Tujuannya agar cepat tertangani,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif