Soloraya
Sabtu, 3 Oktober 2015 - 08:40 WIB

DEMAM BERDARAH KLATEN : 53 Desa Endemis DBD

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar demam berdarah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Klaten, ada 53 desa tersebar di 26 kecamatan di Klaten sebagai daerah endemis demam berdarah dengue.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak 53 dari 391 desa di Klaten dinyatakan endemis demam berdarah dengue (DBD). Desa endemis DBD itu tersebar di 26 kecamatan di Klaten.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Klaten, Wahyuni Nugraheni, mengatakan dari data DKK Januari-Agustus di Klaten ditemukan sebanyak 482 kasus DBD. Dari banyaknya jumlah kasus itu sebanyak 21 orang meninggal dunia.

“Orang yang meninggal dunia akibat DBD tersebut tersebar di 21 kecamatan di Klaten,” ujar Wahyuni saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (2/10/2015).

Wahyuni mengatakan temuan kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Trucuk dengan jumlah sebanyak 57 kasus, Klaten Utara sebanyak 35 kasus, Juwiring sebanyak 33 kasus, Ngawen sebanyak 33 kasus, dan Wonosari sebanyak 28 kasus. Jumlah kasus DBD tahun ini sudah melebihi angka kasus pada 2014 pada bulan yang sama.

Advertisement

“DKK tahun 2014 menemukan sebanyak 260 kasus DBD di Klaten. Sementara yang meninggal dunia sebanyak sembilan orang,” kata Wahyuni.

Wahyuni menjelaskan korban meninggal dunia akibat DBD paling banyak ditemukan di Kacamatan Klaten Utara sebanyak empat orang dan Juwiring sebanyak tiga orang.  Terakhir korban meninggal dunia terjadi pada September pekan kedua di Desa Keprabon, Polanharjo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif