SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Demam berdarah Klaten meningkat selama empat bulan pertama di 2015.

Solopos.com, KLATEN — Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Klaten meningkat selama empat bulan pertama di 2015. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten mencatat jumlah penderita DB yang meninggal hingga pekan ke-15 tahun ini mencapai 15 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang P2P Dinkes Klaten, Herry Martanto, mengatakan tren peningkatan DB dimulai dari Oktober 2014 hingga April 2015. Tren ini ditinjau dari jumlah laporan yang masuk ke P2P Dinkes Klaten.

“Ternyata data yang kami dapatkan terakhir dari bulan Januari hingga April [2015] angka penderita meningkat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (22/4/2015).

Menurut Herry, pola penyebaran DB bersifat merata di dataran rendah. Kasus yang terbanyak di wilayah Klaten Kota karena merupakan daerah dataran rendah. Di pedesaan kasus DB penyebarannya bersifat merata. “Kami belum pernah menemui kasus yang mengelompok,” ucapnya.

Kendati  demikian, kata Herry, kasus DB di Kabupaten Klaten tidak pernah menjadi epidemi di suatu wilayah. Penderita DB di suatu wilayah paling banyak hanya dua hingga tiga orang. “Di suatu desa biasanya hanya satu atau dua penderita. Belum pernah didapati angka yang lebih dari itu,” ucapnya.

Mengatasi peningkatan kasus DB ini, Dinkes, kita mempunyai tim reaksi cepat (TRC) di tiap-tiap puskesmas. Bila terjadi kasus DB, tim tersebut langsung menyisir ke lapangan.

“Kami bekerja berdasarkan bukti. Kadang setelah kami cek negatif. Jadi tergantung kepastian diagnosis,” ucapnya.

Herry menambahkan penanganan DB dilakukan dengan cara membiasakan masyarakat “gila” (jijik) jentik. Ini karena pencegahan DB dengan pengasapan (fogging) kurang efektif.

“Prinsipnya ketika kami memprediksi bulan Oktober 2014-April 2015 ada peningkatan kasus DB, kami langsung persiapkan petugas di lapangan untuk melakukan penyuluhan,” imbuhnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya