Soloraya
Kamis, 23 April 2015 - 01:45 WIB

DEMAM BERDARAH KLATEN : Kasus DB di Klaten Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk demam berdarah (Dok. JIBI/Harian Jogja)

Demam berdarah Klaten meningkat selama empat bulan pertama di 2015.

Solopos.com, KLATEN — Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Klaten meningkat selama empat bulan pertama di 2015. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten mencatat jumlah penderita DB yang meninggal hingga pekan ke-15 tahun ini mencapai 15 orang.

Advertisement

Kepala Bidang P2P Dinkes Klaten, Herry Martanto, mengatakan tren peningkatan DB dimulai dari Oktober 2014 hingga April 2015. Tren ini ditinjau dari jumlah laporan yang masuk ke P2P Dinkes Klaten.

“Ternyata data yang kami dapatkan terakhir dari bulan Januari hingga April [2015] angka penderita meningkat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (22/4/2015).

Menurut Herry, pola penyebaran DB bersifat merata di dataran rendah. Kasus yang terbanyak di wilayah Klaten Kota karena merupakan daerah dataran rendah. Di pedesaan kasus DB penyebarannya bersifat merata. “Kami belum pernah menemui kasus yang mengelompok,” ucapnya.

Advertisement

Kendati  demikian, kata Herry, kasus DB di Kabupaten Klaten tidak pernah menjadi epidemi di suatu wilayah. Penderita DB di suatu wilayah paling banyak hanya dua hingga tiga orang. “Di suatu desa biasanya hanya satu atau dua penderita. Belum pernah didapati angka yang lebih dari itu,” ucapnya.

Mengatasi peningkatan kasus DB ini, Dinkes, kita mempunyai tim reaksi cepat (TRC) di tiap-tiap puskesmas. Bila terjadi kasus DB, tim tersebut langsung menyisir ke lapangan.

“Kami bekerja berdasarkan bukti. Kadang setelah kami cek negatif. Jadi tergantung kepastian diagnosis,” ucapnya.

Advertisement

Herry menambahkan penanganan DB dilakukan dengan cara membiasakan masyarakat “gila” (jijik) jentik. Ini karena pencegahan DB dengan pengasapan (fogging) kurang efektif.

“Prinsipnya ketika kami memprediksi bulan Oktober 2014-April 2015 ada peningkatan kasus DB, kami langsung persiapkan petugas di lapangan untuk melakukan penyuluhan,” imbuhnya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif