Soloraya
Selasa, 5 Januari 2016 - 19:15 WIB

DEMAM BERDARAH WONOGIRI : Awal 2016, 1 Pasien DBD Asal Baturetno Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Wonogiri memakan korban jiwa seorang anak asal Baturetno.

Solopos.com, WONOGIRI – Seorang anak asal Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Deva, 7, meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue (DBD), Sabtu (2/1/2016) lalu. Korban sempat dirawat di RS Anak Wonogiri sebelum dirujuk ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri.

Advertisement

“Data di bidang P2PL DKK Wonogiri, korban meninggal dunia akibat DBD mayoritas karena telat membawa ke pusat layanan kesehatan. Siklus virus DBD seperti pelana kuda yakni terdapat selang demam menurun pada tubuh penderita tetapi mendadak demam tinggi lagi,” kata Pejabat (Pj) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Bambang Haryadi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) DKK Wonogiri, Suprio Heryanto, di ruang kerjanya, Selasa (5/1/2016).

Didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit DKK Wonogiri, Suhartanto, Suprio menegaskan korban meninggal akibat demam berdarah Wonogiri meningkat di tahun 2015.

“Di tahun 2014 jumlah penderita demam berdarah mencapai 279 penderita namun tidak ada korban jiwa atau meninggal dunia. Namun, di tahun 2015 jumlah penderita DBD menurun berjumlah 165 penderita tetapi lima penderita meninggal dunia,” ujar Suprio.

Advertisement

Suprio meminta masyarakat tidak berspekulasi mendapati warganya menderita demam.

“Lebih baik memeriksakan ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan di hari pertama demam daripada menunggu. Kejadian yang merengut jiwa anak Deva diketahui angka bebas jentik nyamuk masih rendah. Masyarakat perlu menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar jentik nyamuk tidak ada,” ungkap dia.

Ditambahkan Suhartanto, wilayah Baturetno menjadi daerah endemis demam berdarah Wonogiri. Pasalnya tiga tahun berturut-turut terdapat warga yang menderita DBD.

Advertisement

“Tiga kecamatan yang menempati rangking jumlah penderita DBD terbanyak adalah Kecamatan Wonogiri dengan jumlah penderita 13 orang disusul Kecamatan Pracimantoro sebanyak tujuh orang dan Kecamatan Baturetno sebanyak enam orang,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif