SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Wonogiri telah memakan empat korban jiwa.

Solopos.com, WONOGIRI – Demam berdarah dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa. Kali ini yang menjadi korban adalah warga RT 001 RW 008, Desa Suci, Pracimantoro, Wonogiri, Dimas Ramdhani, 7.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi yang dihimpun , korban meninggal di Rumah Sakit (RS) Hermina Solo Selasa (3/3/2015). Sebelum meninggal dunia korban dirawat intensif selama dua hari di rumah sakit tersebut.

Korban sempat dirawat di RS Maguan Husada, Pracimantoro tanggal 25-28 Februari 2015. Namun, karena kondisinya kritis akhirnya dirujuk ke RS Hermina Solo.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Suprio Heryanto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, kesehatan korban setelah dirawat di RS Maguan Husada terus menurun di mana trombositnya hanya 12.000 microliter sebelum meninggal dunia.

“Bertambahnya satu korban ini, berarti selama 2015 korban meninggal karena DBD sebanyak 4 orang,” ujar Suprio ketika dihubungi , Kamis (5/3/2015).

Dia mengatakan empat orang yang meninggal itu masing-masing dari Kecamatan Baturetno (1 orang), Ngadirojo (1 orang), dan Pracimantoro (2 orang). Dia menjelaskan temuan jentik nyamyuk di Pracimantoro masih sangat tinggi. Dimana dari hasil pantauan di lokasi, 10 dari 20 rumah warga yang disurvei ditemukan jentik nyamuk.

Disinggung soal jumlah kasus, kata dia, DBD di Wonogiri tahun 2015 sebanyak 34 kasus. Dibandingkan data kasus DBD tahun ini, datanya sudah mencapai separuh dari data kasus 2014 yakni sebanyak 42 kasus selama setahun. Namun, untuk tahun lalu tidak ada korban.

Sementara itu, Kepala DKK Wonogiri, Widodo, meminta warga untuk selalu meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menutup, mengubur, menguras (3M).

“Setelah mendapatkan informasi itu kami langsung lakukan fogging dengan tujuan agar tidak kembali menelan korban,” paparnya.
Dia menambahkan untuk Wonogiri kasus DBD tidak ada yang masuk Kejadian Luar Biasa (KLB). Dia mengimbau masyarakat tidak usah takut pada penyakit DBD. Terpenting pola hidup bersih lebih diutamakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya