SOLOPOS.COM - Dagangan lato-lato milik Tri di Pasar Sunggingan, Rabu (4/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI Demam permainan lato-lato membuat para pedagang mainan di Boyolali banjir pesanan sejak dua pekan terakhir.

Hal itu diakui oleh salah satu karyawan toko grosir dan ecer mainan anak-anak di Boyolali, Lulu Nafusa yang mengatakan permintaan mainan lato-lato naik tajam di toko Dinasty, sebelah Selatan Pasar Sunggingan, Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selama dua pekan terakhir, terhitung lebih dari 10 lusin lato-lato laris terjual di toko itu. “Ada yang beli ecer, ada yang beli lusinan [untuk dijual lagi]. [belinya] satu lusin, dua lusin, empat lusin,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Rabu (4/1/2022), di toko tersebut.

Terdapat beragam jenis lato-lato yang dijual oleh toko tersebut. Ada lato-lato yang biasa, ada lato-lato yang bisa nyala di malam hari, dan bahan lato-latonya juga berbeda-beda.

Lulu mengatakan harga lato-lato dijual kisaran Rp10.000 sampai Rp18.000 per bijinya. Sampai saat ini, Lulu mengaku permintaan lato-lato masih tinggi di tempatnya bekerja.

Selanjutnya, pedagang mainan lain yang mengaku kebanjiran order bernama Tri, warga asli Boyolali. Ia menjual lato-lato di kiosnya sendiri, di kawasan Pasar Sunggingan sejak dua pekan lalu.

“Sekitar dua pekan saya mulai jualan lato-lato, Alhamdulillah [banyak yang mencari], paling ramai yang dua pekan ini,” ucap dia.

Tri mengakui permintaan lato-lato itu sangat tinggi setelah viral di media sosial. Ia sudah menjual lato-lato sebanyak enam lusin lebih. Paling banyak, kata Tri, lato-lato diburu waktu liburan sekolah. Lato-lato bisa terjual di tokonya sekitar enam biji per harinya.

Dari pengamatan Tri, lato-lato tidak hanya digandrungi oleh anak-anak, namun mainan lawas itu juga mengundang perhatian para orang dewasa.

Sementara, Penjual mainan lainnya, Sugeng di Pasar Boyolali mengaku kesulitan mencari stok lato-lato di toko grosir Kota Solo. Padahal menurutnya, banyak yang menanyakan mainan lato-lato di tokonya.

“Banyak yang menanyakan itu [lato-lato], tapi saat kulakan saya pasti kehabisan stok,” ucapnya di tokonya.

Sampai saat ini, Sugeng mengaku belum menjual lato-lato meskipun permintaannya sudah tinggi. Sugeng menerangkan, hampir satu deret kios disampingnya juga tidak menjual lato-lato karena tidak kebagian stok di tempat mereka jualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya