Soloraya
Rabu, 6 Mei 2020 - 13:42 WIB

Demi Penuhi Kebutuhan Hidup, Warga Sukoharjo Ramai-Ramai Gadai Emas

R Bony Eko Wicaksono  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasabah mengantre untuk menggadaikan barang pribadi terutama emas di Kantor Pegadaian Cabang Sukoharjo, Rabu (6/5/2020) (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Warga Sukoharjo ramai-ramai menggadaikan barang pribadi terutama gadai emas demi bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.

Pantauan Solopos.com, Rabu (6/5/2020), puluhan masyarakat mengantre di ruang pelayanan nasabah Kantor Pegadaian Cabang Sukoharjo. Mereka duduk di depan loket pelayanan nasabah sembari menunggu antrean transaksi gadai emas.

Advertisement

Berbagai cara dilakukan masyarakat demi kelangsungan hidup akibat wabah Covid-19. Mereka terpaksa menggadaikan barang berharga untuk mendapatkan uang agar bisa menambal kekurangan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Menhub Budi Karya Izinkan Transportasi Beroperasi: Boleh ke Luar Kota Tapi Jangan Mudik

Advertisement

Menhub Budi Karya Izinkan Transportasi Beroperasi: Boleh ke Luar Kota Tapi Jangan Mudik

Tak hanya logal mulia atau emas, layanan gadai emas di Sukoharjo juga melayani gadai peralatan elektronik dan kendaraan bermotor demi mendapatkan uang.

“Saya ingin menggadaikan perhiasan emas untuk membayar angsuran KPR [kredit pemilikan rumah] dan mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata seorang nasabah asal Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Warsini saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Penghargaan Musik Lord Didi Kempot Bikin Kagum, Ini Kata Pengamat Musik

Dia tak mendapat penghasilan selama kurang lebih dua bulan. Penghasilan suaminya yang bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik tekstil di Sukoharjo tidak mencukupi kebutuhan hidup.

Warsini memiliki tanggungan angsuran KPR yang wajib dibayar setiap bulan. “Saya berembuk dengan suami sebelum menggadaikan kalung emas. Mau tak mau, ini solusi untuk bertahan hidup akibat pandemi Covid-19,” papar dia.

Advertisement

BI Solo Sediakan Uang Higienis, Sebelum Beredar Dikarantina Dulu 14 Hari

Pernyataan senada diungkapkan nasabah lain asal Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo Ningrum. Dia terpaksa mengambil jalan gadai cincin emas pemberian orang tuanya di Pegadaian Sukoharjo.

Ningrum mengaku bingung bagaimana mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari setelah dirumahkan oleh perusahaannya beberapa pekan lalu.

Advertisement

Dia berharap wabah Covid-19 segera berakhir sehingga dirinya bisa segera bekerja dan mendapatkan penghasilan setiap bulan, serta tak perlu gadai emas. “Mudah-mudahan [wabah Covid-19] tak sampai Desember. Dampak ekonomi wabah Covid-19 dirasakan masyarakat menengah ke bawah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif