Soloraya
Selasa, 21 November 2023 - 18:24 WIB

Demi Perayaan Nataru, Tidak Ada Penutupan Jalan di Viaduk Gilingan Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja mengoperasikan alat berat untuk pemasangan girder penyangga jembatan jalur rel kereta api di Viaduk Gilingan di Jl. Ahmad Yani, Solo, Senin (20/11/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Kontraktor pelaksana pekerjaan proyek penataan Viaduk Gilingan di Banjarsari, Solo memastikan tidak akan menutup ruas Jalan Ahmad Yani hingga akhir Desember 2023.

Peningkatan volume lalu lintas saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi pertimbangan utama kebijakan tersebut.

Advertisement

Kontraktor pelaksana telah merampungkan erection jembatan jalur rel kereta api di sekitar Viadu Gilingan pada Selasa (21/11/2023) pagi.

Pekerjaan itu melibatkan alat berat sehingga ruas Jalan Jalan Ahmad Yani mulai dari simpang tiga Gilingan sampai simpang empat Ngemplak ditutup mulai Senin (20/11/2023) pukul 19.00 WIB.

Advertisement

Pekerjaan itu melibatkan alat berat sehingga ruas Jalan Jalan Ahmad Yani mulai dari simpang tiga Gilingan sampai simpang empat Ngemplak ditutup mulai Senin (20/11/2023) pukul 19.00 WIB.

Kini, pekerjaan fisik difokuskan pada penurunan elevasi jalan di sekitar Viaduk Gilingan. Tinggi viaduk ditarget bertambah menjadi 4,2 meter.

“Kami pastikan tidak ada penutupan Viaduk Gilingan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru rampung. Kami memprediksi volume lalu lintas melonjak tajam, arus lalu lintas padat. Sehingga, kami prioritas akses bagi pengguna jalan yang melewati viaduk,” kata seorang anggota tim teknik penataan Viaduk Gilingan, Aryo, Selasa (21/11/2023).

Advertisement

Rencananya simpang Joglo bisa dilewati pengguna jalan pada awal Desember 2023 setelah rekonstruksi rangka jembatan tersambung.

“Meski simpang Joglo kembali dibuka, opsi menutup Viaduk Gilingan tidak akan dilakukan hingga akhir Desember. Nah, kalau tahun depan, kami akan melihat situasi dan kondisi di lapangan dan pekerjaan fisik yang dikerjakan,” ujar dia.

Ditanya soal pembongkaran bangunan peninggalan Kolonial Belanda itu, Aryo menyampaikan ada hal-hal teknis yang harus dibahas dengan PT KAI [Kereta Api Indonesia]. Hal-hal teknis itu erat hubungannya dengan jalur lama rel kereta api yang kini masih dilewati kereta api.

Advertisement

Terutama kesiapan jalur ganda kereta api yang menhubungkan viaduk dengan Solo Balapan-Kadipiro. “Kalau itu masih cukup lama. Tidak serta merta dan butuh pembahasan serius dengan PT KAI,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo mengatakan kontraktor pelaksana proyek penataan Viaduk Gilingan maupun pembangunan rel layang simpang Joglo selalu berkoordinasi dengan Dishub Solo soal kebijakan penutupan ruas jalan.

Dishub Solo bakal merancang manajemen rekayasa lalu lintas termasuk pengalihan arus lalu lintas jika ada penutupan ruas jalan guna mendukung kelancaran pekerjaan fisik.

Advertisement

“Untuk hal-hal teknis mungkin pihak kontraktor pelaksana yang lebih paham. Sekarang kondisi lalu lintas di sekitar viaduk sudah kembali normal,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif