SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Soloraya Bersatu di Bundaran Gladak, Solo, Jumat (23/9/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Seratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Soloraya Bersatu melakukan aksi demo menuntut pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di Bundaran Gladak, Solo, Jumat (23/9/2022). Selain itu mereka juga menuntut pembatalan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan elpiji.

Pantauan Solopos.com, Jumat, massa berkumpul di kawasan Gladak sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka membawa sejumlah spanduk yang dibentangkan di pinggir jalan. Spanduk itu berisi penolakan kenaikan harga BBM yang disusul TDL dan harga elpiji oleh pemerintah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Belum lagi, kenaikan harga sembako yang sangat memberatkan masyarakat kecil atau wong cilik. Koordinator Gerakan Rakyat Soloraya Bersatu, Mang Ari, mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM menjadi beban masyarakat kecil baik pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun pekerja setor informal lainnya.

“Kebijakan kenaikan harga BBM sangat melukai hati rakyat Indonesia. Saat ini, rakyat tengah merangkak dari keterpurukan akibat badai pandemic Covid-19,” katanya dalam aksi demo terkait kenaikan harga BBM di Gladak, Solo, Jumat.

Kenaikan harga BBM otomatis berimbas pada kenaikan harga komoditas pangan di pasaran. Artinya, beban rakyat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bertambah lantaran harga ikut terkerek naik.

Baca Juga: Ada Keranda pada Aksi Demo PKS di Gladak Solo, Simbol Penderitaan Wong Cilik

Gerakan Rakyat Soloraya Bersatu merasa prihatin terhadap kondisi bangsa yang karut marut dan gejolak masyarakat atas kenaikan harga BBM dan lainnya. “Ini sama saja oligarki kapital dan oligarki politik dalam ketatanegaraan Indonesia. Kami prihatin terhadap kondisi bangsa,” katanya.

Sebagai kepala negara, semestinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa meningkatkan kesejahteraan dan mencerdaskan masyarakat. Ini amanat konstitusi yang harus diwujudkan kepala negara bagi masyarakat.

Karena itu, Gerakan Rakyat Soloraya Bersatu meminta agar pemeritahan yang dipimpin Presiden Jokowi bertanggungjawab atas penderitaan masyarakat di tataran paling bawah. “Kami tak ingin tangan-tangan kotor menguasi aset-aset negara. Tidak untuk masyarakat melainkan kepentingan pribadi dan golongan,” ujarnya.

Baca Juga: Sejak Harga BBM Naik, Makin Banyak Orang Beralih Gunakan Bus BST di Solo

Seperti diketahui, kenaikan harga BBM diumumkan dan berlaku per 3 September 2022. Sejak saat itu, gelombang aksi demo menolak kenaikan ataupun menuntut pembatalan kenaikan harga BBM bergulir di berbagai daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya