SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa Aliansi Cipayung Sukoharjo di Gedung DPRD Sukoharjo, Senin (18/4/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Aliansi Cipayung Sukoharjo mengajak anggota DPRD Sukoharjo untuk ikut merasakan panasnya sengatan matahari di tengah aksi unjuk rasa. Para mahasiswa itu meminta wakil rakyat bisa merasakan penderitaan rakyat akibat naiknya harga kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM), dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Diberitakan sebelumnya, Aliansi Cipayung Sukoharjo merupakan gabungan dari Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ahmad Dahlan Surakarta. Mereka mendatangi Gedung DPRD Sukoharjo di Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, untuk berunjuk rasa, Senin (18/4/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Satu per satu perwakilan dari organisasi mahasiswa berorasi di mobil bak terbuka yang mengangkut peralatan sound system. Dengan bersuara lantang, mereka menyampaikan aspirasi kepada para wakil rakyat. Hanya dua pimpinan DPRD Sukoharjo yang menemui peserta unjuk rasa.

Mereka masing-masing Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo dan Giyarto. “Bapak wakil rakyat yang terhormat, silakan maju dan berdiri di samping kami. Supaya bisa merasakan panasnya sengatan matahari. Supaya bisa merasakan penderitaan rakyat. Jangan hanya di dalam gedung, tolong pahami apa yang dirasakan rakyat,” kata seorang mahasiswa di mobil bak terbuka, Senin.

Baca juga: Demo di DPRD Sukoharjo, Ini Tuntutan Cipayung Sukoharjo

Tak berselang lama, para mahasiswa merangsek maju hingga mendekati posisi kedua wakil rakyat tersebut. Mereka tak henti-hentinya meneriakkan aspirasi dan kondisi riil masyarakat yang tak bisa menjangkau harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran.

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, akhirnya menyambut unjuk rasa dengan pekik perjuangan. Sapto, panggilan akrabnya, memahami gejolak masyarakat atas kenaikan harga minyak goreng, BBM dan tarif PPN. Dia akan menampung aspirasi mahasiswa dan meneruskannya ke pemerintah pusat.

Pernyataan Tuntutan Aksi

Sebelum aksi unjuk rasa bubar, para perwakilan organisasi mahasiswa dan pimpinan DPRD Sukoharjo menandatangani pernyataan yang berisi tuntutan aksi unjuk rasa. “Kami tampung dan sampaikan sesuai jalurnya. Mohon dipahami, tak semua wewenang ada di DPRD Sukoharjo. Kami bakal meneruskan aspirasi para mahasiswa kepada pemerintah pusat,” kata dia.

Sementara itu, Ketua PMII Sukoharjo, Muhammad Misbahul Munir, mengatakan ada sejumlah tuntutan yang disampaikan Cipayung Sukoharjo. Salah satunya adalah pemerintah harus menstabilkan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan sejak awal 2022.

Baca juga: 67.094 KPM di Sukoharjo Dapat BLT Minyak Goreng Rp300.000

“Kami berjuang bukan atas nama organisasi melainkan kepentingan rakyat. Harga kebutuhan pokok naik tak karuan menjelang Lebaran. Kasihan pedagang gorengan yang menggunakan minyak goreng dalam jumlah besar,” kata dia, Senin.

Selain itu, kebijakan-kebijakan pemerintah dinilai memberatkan masyarakat. Belum lama ini, masyarakat menaikkan harga BBM jenis pertamax dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga menyampaikan aspirasi ihwal perpanjangan masa jabatan presiden. Mereka menolak keras perpanjangan masa jabatan presiden, wacana tiga periode jabatan presiden dan pelaksanaan pemilu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya