SOLOPOS.COM - TOLAK KENAIKAN BBM-Sejumlah warga yang menamakan diri Forum Rakyat Klaten Menggugat (Forkam) menggelar aksi damai untuk menolak rencana kenaikan BBM, Jumat (30/3/2012). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

TOLAK KENAIKAN BBM-Sejumlah warga yang menamakan diri Forum Rakyat Klaten Menggugat (Forkam) menggelar aksi damai untuk menolak rencana kenaikan BBM, Jumat (30/3/2012). (Espos/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN--Kalangan masyarakat yang menamakan diri Forum Rakyat Klaten Menggugat (Forkam) menolak rencana pemerintah pusat menaikan tarif bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penolakan itu disampaikan Forkam dalam aksi damai yang digelar di halaman Kantor DPRD Klaten, Jumat (30/3/2012). Demonstrasi itu diikuti sekitar 30 warga dari berbagai latar belakang. Sebelum sampai di Kantor DPRD Klaten, warga menyuarakan penolakan kenaikan tarif BBM sambil berjalan kaki sejauh sekitar 5 km yang dimulai dari Monumen Joeang ‘45 Klaten.

Mereka membawa sepanduk dan poster berisi tulisan penolakan terhadap rencana kenaikan tarif BBM. Beberapa poster bertuliskan seruan bernada sindiran seperti BBM yang kepanjangan dari Bola-Bali Mundak, Menaikkan Harga BBM = Anti Pancasila, BBM Naik, Mencekik Rakyat, dan lain-lain.

Plesetan BBM yang kepanjangan dari Bola-Bali Mundak atau berkali-kali naik memang beralasan. Selama Presiden SBY memimpin, setidaknya terdapat tiga kali kebijakan menaikkan tarif BBM. Kenaikan pertama senilai 30% terjadi pada Maret 2005, kenaikkan kedua senilai 114% pada Oktober 2005, kenaikkan ketiga senilai 30% terjadi pada 23
Mei 2008. Jika SBY kembali menaikkan tarif BBM per 1 April 2012 nanti, berarti itu adalah kebijakan keempat yang dibuatnya.

“Alasan yang dikemukakan pemerintah selalu sama yakni meningkatnya harga BBM di
pasar internasional. Subsidi BBM dianggap membebani keuangan negara. Patutkah alasan itu diterima. Tentu kita bukan rakyat bodoh yang tidak tahu kekayaan alam yang terkandung di bumi pertiwi,” kata koordinator lapangan (korlap) Aksi, Wening Swasono dalam orasinya.

Kedatangan rombongan warga disambut langsung oleh Ketua DPRD Klaten, Agus Riyanto. Menurut politisi dari PDI Perjuangan ini, harapan agar pemerintah tidak menaikkan tarif BBM dari warga sejalan dengan tuntutan DPRD. “Pada dasarnya DPRD Klaten juga menolak rencana pemerintah pusat menaikkan tarif BBM. Kami akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah pusat agar tarif BBM tidak naik,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya