SOLOPOS.COM - GERUDUK BALAIDESA—Puluhan orang menggeruduk Balaidesa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen untuk menuntut pembatalan salah satu calon bayan dalam seleksi perdes, Senin (28/5/2012) sore. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

GERUDUK BALAIDESA—Puluhan orang menggeruduk Balaidesa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen untuk menuntut pembatalan salah satu calon bayan dalam seleksi perdes, Senin (28/5/2012) sore. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN-Warga Kebayanan Jatisari, Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen sekitar 75 orang, mendatangi Balaidesa Sambi, Senin (28/5/2012), sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka menuntut calon bayan dengan nilai tertinggi hasil seleksi perangkat desa (perdes) dianulir
karena dinilai berkelakuan kurang baik di masyarakat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Massa warga semula mendatangi Kantor Kecamatan Sambirejo pada Minggu (27/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Kedatangan mereka untuk bertemu Camat Sambirejo gagal. Mereka kembali datang ke kecamatan, Senin (28/5) pagi sekitar pukul 08.00-09.00 WIB. Namun kedatangan mereka juga tak membuahkan hasil. Hingga akhirnya mereka menggeruduk balaidesa
setempat.

Massa bertahan di balaidesa hingga pukul 16.00 WIB untuk menunggu keputusan perundingan antara empat orang perwakilan warga Jatisari dengan Kepala Desa Sambi Mardjono, yang difasilitasi Kapolsek Sambirejo AKP Haryanto dan didampingi tim dari Polres Sragen.

Tuntutan warga Jatisari diwujudkan dalam berita acara yang ditandatangani Kades Sambi. Ada enam item yang menjadi tuntutan masyarakat, di antaranya warga tidak setuju pencalonan bayan Jatisari peringkat I. Warga menyatakan tidak mau diperintah bila pemerintah memaksakan calon bayan berinisial R itu diangkat.

Seorang tokoh masyarakat Jatisari, Ngadiyo Cipto Wiyono, saat dijumpai solopos.com, Senin (28/5) sore, mengungkapkan R ini pernah menjabat pengurus masjid untuk mengajukan bantuan pembangunan sarana umum. Namun bantuan itu, terangnya, dialihkan untuk kepentingan lain tanpa pengetahuan warga.

Ngadiyo mengatasnamakan warga meminta calon bayan R dianulir. Dia mengatakan kalau mengangkat bayan silakan mengambil salah satu nama dari empat orang calon bayan lainnya. Lowongan bayan di Desa Sambi hanya satu orang, tapi yang mendaftar sebanyak lima orang. Empat nama yang tidak dipermasalahkan warga terdiri atas Suwardi dengan peringkat
II nilai 69,97, Warjoko peringkat III nilai 67, Titin Suwarni peringkat IV nilai 66,34 dan Sugiyono Budi Suwarno peringkat V nilai 58,03.

Kades Sambi, Mardjono, menerangkan aspirasi masyarakat ini sudah dibuatkan dalam berita acara dan akan disampaikan ke Bupati Sragen. Menurut dia, laporan aspirasi masyarakat itu bisa melalui panitia kecamatan atau camat atau langsung ke Bupati Sragen. “Setelah laporan
ini, saya bisa saja dipanggil Bupati. Atau melalui camat. Bisa juga saya yang langsung menemui Bupati untuk menyampaikan permasalahan ini,” tandasnya.

Massa akhirnya bubar setelah diberi penjelasan kades setempat. Isu Bupati Sragen yang rencana hadir di balaidesa pun akhirnya ditepis dengan imbauan kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya