Soloraya
Rabu, 30 Juni 2021 - 15:11 WIB

Demo Soloraya Menggugat Selamatkan KPK Digelar, Perempatan Tugu Kartasura Macet

Indah Septiyaning Wardani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi melakukan penyekatan di simpang empat Tugu Kartasura, Rabu (30/6/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardhani)

Solopos.com,  SUKOHARJO — Polisi mulai melakukan penyekatan di simpang empat Kartasura. Hal ini menyusul digelarnya aksi demo Soloraya Menggugat di Tugu Kartasura, Sukoharjo,  Rabu (30/6/2021).

Kendaraan roda dua dari arah Solo dialihkan ke jalan wimboharsono. Sementara jalan menuju Tugu Kartasura hanya boleh dilewati kendaraan roda empat.

Advertisement

Penyekatan dilakukan seiring rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam Soloraya Menggugat di Tugu Kartasura pada Rabu (30/6/2021) siang. Penyekatan ini mengakibatkan arus lalu lintas di jalan A. Yani kartasura tersendat.

Sesuai rencana aksi tersebut diikuti sebanyak 500 orang. Dalam aksinya mereka menyerukan penyelamatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga:  Beredar Chat WA Warga Kartasura Sukoharjo Tolak Aksi Demo Selamatkan KPK Siang Ini

Advertisement

Selain aparat kepolisian, penyekatan juga dilakukan warga setempat. Warga memasang portal di jalan-jalan kampung akses masuk ke Lpangan Ngabean. Lapangan tersebut rencana menjadi titik kumpul massa sebelum long march ke Tugu Kartasura.

Diberitakan sebelumnya warga Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, menolak aksi  demo Soloraya Menggungat seruan Selamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang rencananya digelar di Lapangan Ngabean, pada Rabu (30/6/2021). Aksi penolakan warga ini beredar di grup-grup Whatsapp (WA)

Baca juga: Rekor Baru, Sehari Ada 27 Pemakaman dengan Prokes Covid-19 di Wonogiri

Advertisement

Sukarelawan dari Paguyuban Warga Ageng Kartasura (Pawartos) Dhenny Kristianto  saat dikonfirmasi membenarkan pesan berantai tersebut beredar di grup WA. Namun dirinya tidak mengetahui siapa yang membuat pesan tersebut

Dia hanya menuturkan jika warga Kartasura menolak aksi tersebut. Apalagi digelar di tengah kondisi Pandemi Covid-19 dan Kabupaten Sukoharjo berstatus zona merah. Berbagai aksi penolakan warga akan dilakukan dengan menyekat akses masuk Lapangan Ngabean.

“Kami tidak ingin tragedi demo ricuh di Tugu Kartasura yang dulu terulang kembali. Kami menolak aksi demo apalagi sekarang kasus corona masih tinggi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif