Soloraya
Sabtu, 5 September 2020 - 19:00 WIB

Demokrat Ancam Pecat Kader Mbalela Bikin Gaduh di Pilkada Sragen 2020, Kenapa?

Muh Khodiq Duhri  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti (tengah kemeja biru) memberikan keterangan dalam jumpa pers di Ndayu Park Sragen, Sabtu (5/9/2020).

Solopos.com, SRAGEN – Partai Demokrat mengancam akan memberi sanksi tegas kepada kader yang terbukti sengaja membuat kegaduhan di internal. Apalagi sampai membuat partai tersebut hanya menjadi pendukung, bukan pengusung pasangan calon bupati dan wakil (cabup dan cawabup), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto pada Pilkada Sragen 2020.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti, menyikapi ketidakhadiran Sekretaris DPC Partai Demokrat Sragen, Syaifudin, saat proses pendaftaran paslon di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Jumat (4/9/2020).

Advertisement

Rinto menegaskan DPD Partai Demokrat Jateng dan DPP Partai Demokrat telah mengirimkan tim investigasi terkait insiden yang terjadi saat pendaftaran cabup dan cawabup tersebut.

“Kecewa sudah pasti, makanya kami bentuk tim investigasi itu. Sanksi tegas akan kami berikan apabila ada kader yang benar-benar terbukti dengan sengaja lakukan hal terkait dinamika yang terjadi saat pendaftaran kemarin. Sanksi paling berat ya kami pecat, sanksi teringan kami belum tahu. Kalau ada faktor eksternal, keterlibatan kader bagaimana? Itu yang perlu kami investigasi,” ujar Rinto dalam jumpa pers di Ndayu Park Sragen, Sabtu (5/9/2020).

Mendaftar Ke KPU Sukoharjo, Joswi Akan Ngonthel Bersama Seratusan Orang

Advertisement

Rinto menegaskan meski berstatus sebagai partai pendukung, Partai Demokrat siap bekerja maksimal untuk memenangkan pasangan Yuni-Suroto di Pilkada Sragen 2020. Dia menegaskan insiden yang terjadi saat pendaftaran cabup dan cawabup itu tidak memengaruhi kesolidan partai untuk memenangkan pasangan Yuni-Suroto.

“Saya sudah intruksikan kepada semua jajaran pengurus DPC, PAC dan fraksi. Kami sudah panggil semua. Apabila ada kader yang aneh-aneh dan tidak membantu kemenangan Yuni-Suroto, akan kami beri sanksi tegas. Kami siap, tulus dan ikhlas mendukung Yuni-Suroto,” papar Rinto.

Tanggapan Demokrat Sragen

Ketua DPC Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, meminta maaf atas ketidakhadiran fisik Sekretaris DPC Partai Demokrat Sragen saat proses pendaftaran pasangan cabup dan cawabup.

Advertisement

“Pada prinsipnya, mau dijadikan partai pengusung atau partai pendukung, tidak masalah. Kami tetap solid dan siap menggerakkan mesin politik. Ini akan buat kami lebih solid lagi. Ini meneguhkan kami untuk menjaga komitmen dalam memenangkan Yuni-Suroto pada Pilkada nanti,” ucapnya.

Pasien Positif Covid-19 Melonjak 51 Orang, Sragen Masuk Zona Merah

Sementara itu, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menganggap ketidakhadiran fisik Sekretaris DPC Partai Demokrat Sragen saat proses pendaftaran merupakan bagian dinamika politik. Dia menilai Partai Demokrat sudah berkomitmen mendukung kemenangan pasangan Yuni-Suroto dalam Pilkada Sragen 2020. Menurutnya, masalah bisa menjadi pembelajaran politik yang benar kepada masyarakat.

“Bagi saya, mau jadi partai pengusung atau pendukung tidak ada bedanya. Kita semua dalam visi sama, memenangkan pilkada dan membangun Sragen bersama. Pengusung atau pendukung itu tidak penting. Yang penting, perjuangan bersama untuk memenangi Pilkada itu harus berhasil,” ujar Bupati Sragen itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif