SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Sukowati Sragen yang rampung dikerjakan pada Kamis (29/12/2022) dengan menelan anggaran kontrak Rp33 miliar di Kawasan Nglangon, Karangtengah, Sragen. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Denda bagi rekanan pembangunan pasar terpadu Nglangon atau Pasar Sukowati sejak 17 Desember 2022 sampai Kamis (29/12/2022) mencapai Rp429 juta.

Pasar tersebut dipersiapkan untuk 887 pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan warga Kios Renteng Nglangon, Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen Cosmas Edwi Yunanto kepada Solopos.com, Jumat (30/12/2022), menjelaskan hingga Kamis sudah berjalan 13 hari, sehingga denda dihitung Rp33 juta per hari dikalikan Rp33 juta sehingga sudah Rp429 juta.

Dia mengatakan denda itu dihitung sejak 17 Desember 2022.

“Dalam pelaksanaan pekerjaan itu ada konsultan pengawas dan tim teknis. Sebelum serah terima pekerjaan (PHO) semua pekerjaan dicek. Kalau masih ada yang kurang bisa diperbaiki karena ada masa pemeliharaan selama 60 hari. Kamis kemarin direncanakan dilakukan PHO,” jelas dia.

Pantauan Solopos.com, hingga Kamis sore, pekerjaan masih berlangsung dengan melibatkan ratusan pekerja. Pekerjaan itu meliputi cor lantai halaman depan dan pekerjaan lainnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto menerangkan pekerjaan pembangunan pasar terpadu Nglangon sudah selesai dan sudah disosialisasikan, baik penempatan, zonasi, dan adanya rencaba undian los atau kios.

Dia menyebut zonasi itu dilakukan untuk pengelompokan pedagang, seperti pedagang kayu atau bambu, perbengkelan, kuliner, grabatan, ayam, burung, sepeda, dan seterusnya.

“Undian los dan kios direncanakan pekan depan. Setelah itu ada pindahan pedagang paling lambat Februari. Yang punya kios atau los lebih dari satu ikut undian pertama. Undian dilakukan berdasarkan zonasi jenis dagangannya. Jumlah pedagang total ada 887 orang. Kalau ada yang tukar itu tidak ada dalam skema kami,” jelas Hargiyanto.

Dia mengatakan penataan Pasar Sukowati Sragen itu didasarkan pada standar nasional Indonesia seperti di Pasar Bunder Sragen.

Dia mengatakan fasilitas umum sudah ada, seperti toiilet, listrik, dan seterusnya. Dia berharap pasar tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi bisa menjadi ruang terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya