SOLOPOS.COM - Bos PT Regarsport Industri Indonesia, Jumariyanto (kanan), berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, dalam siaran kanal Youtube Espos Indonesia, Jumat (18/2/2022). (YouTube Espos Indonesia)

Solopos.com, WONOGIRI—Berdiri sejak 2014, PT Regarsport Industri Indonesia yang berpusat di Kabupaten Wonogiri berhasil membangun jaringan bisnis jersey di berbagai daerah. Jumariyanto, pemilik bisnis jersey tersebut, menyebut kesuksesan Regarsport turut mengubah wajah Wonogiri dari yang sebelumnya hanya dikenal sebagai Kota Gaplek, menjadi Kota Jersey.

Pernyataan itu disampaikan pria yang akrab disapa Om Jum saat berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, dalam siaran kanal Youtube Espos Indonesia, Jumat (18/2/2022). “Produknya merajai pasar jersey di seluruh Indonesia meski pusatnya berada di sudut kota di Kabupaten Wonogiri,” kata Arif membuka perbincangannya bersama Om Jum.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tak main-main. Om Jum bicara banyak soal caranya meraup untung dari bisnis jersey hingga menjadi yang terbesar di Indonesia. Dianggap mengubah wajah Wonogiri menjadi Kota Jersey, ia menjawab hal itu telah diperjuangkannya sejak awal mendirikan Regarsport.

Baca Juga: Punya Reseller Terbanyak, Regarsport Wonogiri Cetak Rekor Muri

“Dalam tujuh tahun ini [2014-2021] kami mengubah apa yang dipikir orang tentang Wonogiri yang dikenal dengan daerah kekeringan, makanan gaplek, mete bakso, hingga mi ayam. Hari ini, melalui jaringan bisnis kami, publik turut mengenal Wonogiri sebagai produsen jersey,” ucap Om Jum.

Selain itu, Regarsport bisa memproduksi setelan jersey sejumlah 100.000 setel tiap bulan. Jersey tersebut berasal dari cabang olahraga beragam, contohnya voli dan sepak bola. Dari produksi ratusan ribu jersey oleh perusahaan milik Om Jum itu, dianggapnya jadi satu alasan lain Wonogiri bisa disebut juga sebagai Kota Jersey.

Sejak awal, sambung dia, Regarsport gencar mengenalkan diri di hadapan publik Wonogiri. Salah satu caranya adalah dengan membuka lowongan pekerjaan yang dalam persyaratannya mewajibkan warga asli Wonogiri sebagai pendaftar. “Saya mengecek data pendaftar itu mulanya, sudah ada 1.000-an orang mendaftar ke Regarsport,” imbuh Om Jum.

Baca Juga: Blak-blakan Jumariyanto: Miliarder dari Rumus Matematika dan Sedekah

Formula lain yang membuat Regarsport makin terkenal ialah semangat Om Jum dalam empowering atau memberdayakan masyarakat, termasuk juga karyawannya. Hal itu menurutnya diminati banyak orang, mengingat momentum yang juga tepat.

“Saat pandemi Covid-19 terjadi sejak 2020, banyak orang di rumah, di PHK, atau mundur dari pekerjaan. Dalam keadaan itu, saya mengadakan sharing ke publik untuk meng-influence banyak orang agar belajar bisnis melalui Regarsport. Tanpa syarat, tanpa risiko kerugian, dan tanpa modal,” ujar Om Jum.

Om Jum merupakan alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), sekolah kedinasan yang turut membentuknya menjadi berdaya di masyarakat. Seusai lulus lalu menjadi aparatur sipil negara (ASN) pamong praja dan akhirnya ia memilih hengkang untuk fokus menjadi pengusaha. Hal itu justru membuat Om Jum makin dekat dengan masyarakat melalui program pemberdayaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya