SOLOPOS.COM - Polisi amankan dua tenda dari rumah terduga teroris di Kebakjetis, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar pada Kamis (25/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita dua tenda dan sebuah ponsel dari rumah terduga teroris, Tri Arianto, 37, warga Kebakjetis, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar pada Kamis (25/1/2024).

Penyitaan itu dilakukan dalam penggeledahan setelah Densus 88 menangkap Tri yang sehari-hari bekerja sebagai penjual snack atau makanan ringan. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Densus mulai menggeledah rumah Tri sekitar pukul 12.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penggeledahan yang dilakukan selama 1,5 jam itu mengundang perhatian warga setempat. Mereka berbondong-bondong datang di sekitar lokasi namun hanya melihat dari kejauhan. Densus 88 mengamankan lokasi dengan memberi garis polisi.

Rumah Tri  yang berada tepat di pinggir rel kereta api itu tampak sepi, hanya terlihat istri terduga yang duduk di dalam rumah. Selain itu terdapat mobil Mitsubishi boks bernopol AD 1026 LF di halaman rumah tersebut.

Kepala Dusun (Kadus) Kebakjetis, Suyatno, mengatakan tim Densus 88 hanya menyita dua tenda dan satu handphone (HP) jadul merek Nokia milik terduga. Saat penggeledahan, Densus 88 juga menemukan sebilah pisau di rumah terduga.

“Pisau ini tidak disita karena memang Pak Ari [sebutan terduga] menggunakannya untuk menyembelih kurban. Dia pengurus takmir masjid,” kata dia yang ikut mendampingi Densus 88 saat penggeledahan.

Suyatno mengaku tidak mengetahui alasan penggeledahan tersebut dan kasus apa yang menjerat Tri. Ia hanya tahu Tri ditangkap polisi pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIB di jalan Kebakkramat-Tasikmadu atau 500 meter dari Polsek Kebakkramat.

Tri baru tinggal enam bulan di lingkungan sekitar. Terduga mengontrak rumah warga di sana. “Yang bersangkutan jualan snack di dekat lampu merah Kebakkramat. Tempat tinggalnya bareng orang tua, masih satu wilayah di sini,” katanya.

Lebih lanjut Suyatno mengatakan terduga mengontrak rumah karena rumah yang ditempati sebelumnya penuh dengan barang dagangannya. Terduga tinggal bersama tiga anak dan seorang istrinya di rumah kontrakan tersebut.

Di mata masyarakat, terduga dikenal baik dan mudah bergaul. Selain itu, terduga juga pengurus Takmir Masjid An-Nur di wilayah setempat. Tidak ada yang aneh atau mencurigakan dari terduga selama bermasyarakat.

“Jadi cukup kaget dengan penangkapannya. Wong orangnya biasa saja,” kata Suyatno yang juga kakak ipar terduga.

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Setiyanto, yang ikut hadir dalam penggeledahan enggan berkomentar saat dicegat wartawan. Dia meninggalkan wartawan yang telah lama menunggunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya