SOLOPOS.COM - Polisi mengawasi rumah yang digeledah Densus 88 Mabes Polri di Keden, Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/8/2023) sore. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah dua rumah warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/8/2023). Penggeledahan dilakukan di Turi RT 002/RW 007, Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, serta rumah di Keden, Gentan, Kecamatan Baki.

Warga di kawasan Turi, Cemani, yang mau namanya diinisial L mengatakan tak mengetahui kronologi penggeledahan pada Kamis pagi tersebut. “Iya, ada ramai-ramai tadi pagi, ada sekitar 10 mobil lebih, tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB,” jelas L saat diwawancarai Solopos.com.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, rumah yang digeledah tersebut milik pria berinisial TN yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri pada Rabu (2/8/2203) sekitar pukul 20.30 WIB.

Penangkapan TN ditengarai hasil pengembangan penyelidikan setelah ditangkapnya pria berinisial S pada Jumat (28/7/2023) di Kabupaten Boyolali. S diduga merupakan salah satu Pendiri Rumah Quran Salim.

“Sejak semalam sudah banyak yang berseliweran di sini,” papar L meski tak menyampaikan lebih lanjut lantaran ia tak mengetahui pasti penangkapan tersebut. Sepanjang yang ia ketahui, selama ini TN tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

TN juga diketahui memiliki 7 anak, sementara 1 anak lainnya telah meninggal. Istri TN juga menderita lumpuh setelah melahirkan anak terakhirnya sekitar 1,5 tahun lalu. “Anak pertamanya usia SMA tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah mungkin karena tidak ada biaya,” jelas L.

L mengungkapkan TN tinggal bersama ibu dan saudaranya di rumah tersebut meski telah berkeluarga. Lebih lanjut, L tak mengetahui apa pekerjaan TN selama ini. Sebab TN cukup tertutup bahkan beberapa tahun terakhir sudah tak pernah bertemu dengannya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, rumah yang digeledah petugas tepat berada di samping pintu masuk pabrik PT Danrilis. Kendati demikian, rumah tersebut tampak sepi dan tak ada garis polisi yang terpasang. Kampung tersebut juga terpantau padat penduduk dan cukup ramai mengingat dekat dengan pabrik tekstil.

Sementara itu Camat Grogol, Sukoharjo, Herdis Kurnia Wijaya, membenarkan terkait adanya penggeledahan tersebut. Ia sempat mengikuti penggeledahan tersebut meski tak sampai selesai. Setidaknya handphone lama dan buku bergambar magic jar disebutnya disita oleh Tim Densus 88.

Sedangkan Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit pada Kamis kemarin masih enggan memberikan informasi terkait penggeledahan tersebut.

Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto, mengatakan penggeledahan berlangsung sekitar 30 menit. Ia juga menyebut pihak keluarga TN cukup terbuka dengan kehadiran Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat itu.

“Penggeledahan sekitar 30 menit cepat sekali. Keluarga juga tidak menolak agar kalau ada masalah segera cepat selesai. Terakhir TN di rumah kemarin, semalam baru ditangkap tetapi tidak tahu dibawa ke mana,” papar Hadi saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Cemani, Kamis.

Ia menceritakan penggeledahan berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB. Ia kali pertama mendapat informasi tersebut dari pemberitahuan jika akan ada penggeledahan terkait dengan kasus terorisme. Setelah diberitahu, pihaknya kemudian menuju ke lokasi rumah pria berusia 38 tahun itu. Penangkapan TN juga berlangsung tertib lantaran petugas yang masuk untuk menggeledah memperkenalkan diri secara baik-baik.

“Setelah itu saya di luar mereka melakukan penggeledahan secara kekeluargaan. Saya lihat terakhir ada buku bergambar panci atau sejenis magic jar tidak ada yang lain,” paparnya.

Hadi melanjutkan, keluarga TN tergolong warga yang baik dan seringkali terlibat dalam kerja bakti. TN merupakan pria dengan tiga bersaudara, selain TN seluruh keluarganya bersosialisasi dengan wajar, hanya TN saja yang diakuinya tidak pernah berkumpul dengan tetangga.

Tak Ada Perlawanan

Hadi juga mengakui jika istri TN tengah sakit lumpuh dan membutuhkan bantuan. Kondisi tersebut terjadi sekitar 1,5-2 tahun lalu hingga kini. TN yang ditangkap pada Rabu (2/8/2023) malam itu menurutnya dalam kondisi kesehatan yang baik. Penangkapan juga berlangsung dengan cepat dan tak ada perlawanan.

Hadi menyebut keluarga sempat diberi penjelasan bahwa TN terlibat dalam kasus terorisme. Namun keluarga mengaku tidak tahu kegiatan TN di luar rumah. TN merupakan warga asli Turi, Cemani, dan satu-satunya yang ditangkap.

Sedangkan penggeledahan di Gentan, Baki, dilakukan Kamis siang di rumah AG. Ketua RT setempat, Tri Ngadiyo, mengatakan telah mendapat informasi dari Babinsa setempat jika penghuni rumah yang berinisial AG diduga terlibat dalam jaringan terorisme.

“AG sudah dikondisikan oleh pihak Densus 88 Antiteror. Ini hanya dalam rangka mencari barang bukti. Dia mengontrak sekitar dua tahun, orangnya kurang bergaul, tertutup. Pekerjaannya kurang tahu,” papar Tri Ngadiyo saat dijumpai wartawan seusai menyaksikan penggeledahan.

Sementara itu, pemilik rumah kontrakan, Joko Mulyono, mengatakan AG ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB. Ia menyebut proses penangkapan cukup berjalan lancar dan kooperatif. “Saya dengar-dengar katanya dari Tim Densus 88 Mabes Polri [yang melakukan penangkapan]. Tidak melibatkan pemilik kontrakan, tadi sekitar pukul 14.00 WIB sudah dibawa Densus,” paparnya.

Ia tak mengetahui pasti pekerjaan AG. Selama ini ia hanya mengetahui AG melakoni pekerjaan serabutan. Beberapa rekan AG Disebutnya sering mendatangi kontrakan tersebut namun ia tak mengetahui berkaitan dengan apa.

Selama mengontrak, ia menyebut AG tak bermasalah. Hanya, ia cukup tertutup dan tak pernah bersosialisasi dengan warga kampung setempat. AG diketahui tinggal bersama istri dan kelima anaknya. Namun Joko mengatakan anak AG cukup terbuka dan terkadang mengikuti kegiatan di kampung.

Lebih jauh Joko menjelaskan dalam penggeledahan tersebut sejumlah barang bukti yang disita Densus 88 berupa laptop, handphone, dan kotak amal.  Penggeledahan tersebut berlangsung cukup cepat sementara warga sekitar tampak memadati lokasi penggeledahan.

“Saya tak tahu AG terlibat dalam jaringan apa,” kata Joko.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya