SOLOPOS.COM - Truk melintas di lokasi proyek tol Solo-Jogja di wilayah Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten, yang berdekatan dengan Exit Tol Ngawen pada Januari 2023 lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com Stories

Solopos.com, KLATEN — PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku badan usaha jalan tol Solo-Jogja bakal membangun empat pintu keluar atau exit toll di wilayah Kabupaten Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jumlah exit toll itu cukup banyak untuk satu wilayah kabupaten dan tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi wilayah Klaten. Dengan banyaknya exit toll, peluang pengguna jalan tol untuk mampir ke wilayah Klaten jadi semakin besar.

Apalagi jika akses exit toll itu cukup dekat dengan pusat-pusat ekonomi, industri, dan objek wisata. Selain itu, keberadaan exit toll juga berpotensi menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di sekitarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, dari empat exit toll yang akan dibangun di sepanjang jalur tol Solo-Jogja wilayah Klaten itu, tiga di antaranya mengarah ke jalan nasional (arteri) Solo-Jogja dan satu exit tol mengarah ke lereng Gunung Merapi.

1. Exit Toll Karanganom di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper

Exit toll ini bakal terhubung dengan ruas jalan raya Solo-Jogja di perbatasan antara Kecamatan Ceper dengan Kecamatan Delanggu. Selain menuju ke ruas jalan utama, exit tol itu mendekatkan lalu lintas menuju ke sejumlah lokasi industri di wilayah Kecamatan Ceper dan sekitarnya.

Salah satu pusat industri di wilayah Ceper yang terkenal yakni pengecoran logam. Di dekat exit tol tersebut juga terdapat ruas jalur alternatif yang menghubungkan Klaten dengan Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya.

Lokasi Pembangunan Gedung Serbaguna Kuncen Ceper tol solo-jogja klaten
Warga melintas di dekat lokasi rencana pembangunan gedung serbaguna di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Selasa (19/7/2022). Lokasi tersebut dinilai strategis karena dekat dengan exit tol Solo-Jogja. (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)

Selain itu, kawasan itu juga bisa mengarah ke wilayah Kecamatan Juwiring yang dikenal dengan kerajinan payung lukis Juwiring serta wilayah Kecamatan Pedan dan Cawas yang menjadi pusat produksi kain kain lurik.

Lokasi exit tol Solo-Jogja itu juga tak terlampau jauh dari akses menuju ke kawasan wisata di wilayah Kecamatan Polanharjo, Tulung, dan sekitarnya yang dikenal dengan wisata airnya di Klaten. Seperti wisata air Umbul Ponggok dan Umbul Manten di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo.

Kemudian Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, pemancingan di Janti, Objek Mata Air Cokro (OMAC), dan destinasi wisata air hingga kuliner lainnya.

2. Exit Tol Ngawen di Kecamatan Ngawen dan Klaten Utara

Titik keluar exit tol ini berada di pusat kota Kabupaten Klaten berdekatan dengan GOR Gelarsena serta Masjid Agung Al Aqsha Klaten yang memiliki area parkir luas dan bisa menampung 3.000 orang.

Pintu keluar tol Solo-Jogja itu mengarah ke ruas jalan utama menuju pusat kota melalui Jl Veteran-Jl Pemuda serta Jl Mayor Kusmanto, Klaten. Di sepanjang Jl Veteran-Jl Pemuda terdapat aneka warung kuliner yang berderet di trotoar jalan mulai sore hingga tengah malam.

Di wilayah pusat kota Klaten saat ini ada pengembangan mal seiring penataan Plasa Klaten oleh pihak ketiga dan bakal menjadi Klaten Town Square. Di dekatnya terdapat Pasar Gedhe Klaten yang baru saja rampung dibangun.

Selain itu, kawasan tersebut berdekatan dengan Alun-alun Klaten hingga kawasan Kuliner Jalan Bhali yang buka saban malam serta Taman Kuliner MPP di Jl Mayor Kusmanto. Di ruas Jl Mayor Kusmanto terdapat sejumlah restoran serta warung. Salah satunya warung Sop Ayam Pak Min yang menjadi kuliner legendaris asal Klaten.

Redesain Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten exit tol
Patok lahan yang bakal terdampak pembangunan akses exit toll Solo-Jogja di Klaten Utara, Senin (9/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Mengarah ke sisi tenggara dari Exit Tol Ngawen terdapat Stasiun Klaten dan Terminal Ir Soekarno. Ke sisi lebih dalam lagi dari pintu keluar tol Solo-Jogja ini di kawasan Kecamatan Bayat, Klaten, ada Rawa Jombor serta objek wisata Bukit Sidoguro di Desa Krakitan serta Makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban.

Tak jauh dari Makam Sunan Pandanaran terdapat sentra kerajinan gerabah yang dikenal dengan teknik pembuatan menggunakan putaran miring di Desa Melikan, Kecamatan Wedi.

3. Exit Tol Prambanan di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan

Exit toll ini memiliki jalur keluar mengarah ke ruas jalan raya Jogja-Solo di Jogonalan yang berbatasan dengan Kecamatan Prambanan. Exit toll itu juga berdekatan dengan wilayah perbatasan Klaten, Jawa Tengah, dan Sleman, DIY.

Di wilayah perbatasan tersebut terdapat sejumlah destinasi wisata candi yakni Candi Prambanan, Candi Sojiwan, dan Candi Plaosan.

4. Exit Toll Manisrenggo di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo

Satu lagi lokasi yang disebut-sebut menjadi titik keluar tol Solo-Jogja di wilayah Klaten yakni di wilayah Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, yang mengarah ke wilayah perbatasan dengan Sleman, DIY, di lereng Gunung Merapi.

Tak jauh dari Manisrenggo, ada beberapa destinasi wisata alam di wilayah Kecamatan Kemalang, Klaten, seperti Kalitalang di Desa Balerante, Deles Indah di Desa Sidorejo, dan kampung Girpasang di Desa Tegalmulyo.

Namun, pembangunan titik keluar tol di wilayah Manisrenggo belum dilakukan bersamaan dengan proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja saat ini.

Pemandangan Sawah Berlatar Gunung

Selain terdapat sejumlah exit toll, ruas tol Solo-Jogja di wilayah Klaten juga dilengkapi dua rest area yang bisa jadi tempat istirahat para pelaku perjalanan di tol. Rencananya, dua rest area itu dibangun di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen dan Desa Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, mayoritas lokasi untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja berbatasan dengan area persawahan di kedua sisinya. Di salah satu sisinya menyuguhkan pemandangan sawah dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan kawasan di sekitar titik exit tol di Klaten diharapkan bisa dimaksimalkan sebagai wilayah pengembangan ekonomi baru.



Pengendara melintasi sebuah patok jalan tol Solo-Jogja di Jalan Klaten-Boyolali di Ngawen, Klaten, Rabu (17/11/2021). Sesuai rencana, salah satu exit tol jalan tol Solo-Jogja berada di Ngawen.  (Solopos.com/Ponco Suseno)

Keberadaan exit tol di sepanjang jalan tol Solo-Jogja wilayah Klaten yang bakal lebih dari satu lokasi menjadi peluang yang harus ditangkap. Selain berpotensi mendongkrak perekonomian, keberadaan exit tol itu juga membuka akses transportasi ke wilayah lain.

“Misalkan yang di wilayah timur di perbatasan Ceper dan Delanggu harapannya menjadi pintu keluar mengarah ke wilayah Sukoharjo dan sebagian Gunungkidul, DIY,” kata Pandu saat ditemui Solopos.com, Kamis (13/7/2023).

Total ada 50 desa di 11 kecamatan Kabupaten Klaten yang dilewati jalan tol Solo-Jogja. Pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten masuk dalam tahap 1 yaitu Kartasura-Purwomartani.

Progres Pembangunan Tol Solo-Jogja

Pembangunan tahap I terbagi menjadi paket 1.1 dari Kartasura ke Klaten sepanjang 22,3 km dan paket 1.2 dari Klaten ke Purwomartani sepanjang 20,08 km. Saat ini, proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja masih bergulir.

Konstruksi tol untuk paket 1.1 ditargetkan selesai pada kuartal kedua 2024 dan target beroperasi pada kuartal ketiga 2024. Mengutip laman pu.go.id, total panjang jalan tol Solo-Jogja-NYIA Kulonprogo mencapai 96,57 km.

Seksi 1 Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,38 km terbagi menjadi Paket 1 Solo-Klaten (22,30 km) dan Paket 2 Klaten-Purwomartani (20,08 km). Kemudian, Seksi II Purwomartani-Gamping sepanjang 23,43 km.

Seksi II juga terbagi menjadi 2 paket, yaitu Paket 2.1 Purwomartani-Monjali (9,43 km) dan Paket 2.2 Monjali-Gamping (14 km) yang ditargetkan selesai konstruksi pada 2025.

Khusus Purwomartani hingga Maguwoharjo sepanjang 3,63 km dan Trihanggo hingga Junction Sleman sepanjang (3,25 km ditargetkan selesai konstruksi pada 2024. Selanjutnya Seksi III Gamping-Purworejo sepanjang 30,77 km terbagi menjadi Paket 3.1 Gamping-Wates (17,45 km).

Kemudian dan Paket 3.2 Wates-Purworejo (13,32 km). Saat ini, Seksi II dan III masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai pada kuartal IV 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya