Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Kasi Haji dan Umroh, Hidayat Maskur, mewakili Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Wonogiri Safrudin, mengatakan jamaah haji itu akan dirawat hingga kondisinya benar-benar kuat untuk perjalanan ke Indonesia. Jika sudah kuat, kepulangannya akan diikutkan kloter paling akhir atau kloter sapu jagat. Kloter tersebut diperkirakan tiba di Indonesia pada 29 November.
“Kalau belum bisa pulang dengan kloter terakhir, maka tetap dirawat enam bulan lagi. Jika belum bisa pulang lagi, maka akan dipulangkan secara paksa. Sebab, pihak Arab Saudi mulai mempersiapkan untuk kegiatan haji berikutnya,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (22/11/2012). Terkait pembiayaan, lanjut dia, semuanya masih ditanggung pemerintah Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Supono, berangkat haji bersama istrinya dalam kloter empat pada 20 September. Ia mulai dirawat di rumah sakit di Arab Saudi selang tiga hari setelah sampai di tanah suci. Supono menderita gagal ginjal sejak di tanah air. Tapi, dokter memberi persetujuan berangkat karena dianggap masih kuat. Selama di tanah suci, Supono didampingi para dokter dan tenaga kesehatan. Dokter di Indonesia telah memberi catatan riwayat penyakit yang diderita sehingga diketahui obat apa saja yang dibutuhkan Supono.
Hidayat berharap nantinya ada peraturan baru untuk menyeleksi kesehatan jamaah calon haji (Calhaj) Indonesia. Sebab, kegiatan haji memerlukan fisik yang sehat dan kuat. Sehingga calhaj tidak terus menerus bergantung pada tenaga pendamping yang telah ada. Jika tidak ada seleksi semacam itu, lanjut dia, maka Calhaj tidak akan pernah mandiri.