SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan menuju perkampungan yang tergenang luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jumat (17/2/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 100 warga Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, mengungsi di rumah Sekretaris Desa (Sekdes) setempat di Dukuh Banaran lantaran rumah mereka diterjang banjir. Hingga Jumat (17/2/2023) genangan banjir masih tinggi.

Genangan di wilayah Desa Bener terjadi lantaran luapan Sungai Brambang serta Sungai Bengawan Solo setelah wilayah Klaten dan sekitarnya diguyur hujan, Kamis (16/2/2023) sore. Air mulai masuk ke permukiman pada Kamis malam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lantaran air terus meninggi, warga mulai diungsikan. Camat Wonosari, M Nur Rosyid, menjelaskan selain di rumah Sekdes, sebagian warga sempat mengungsi di balai desa. Namun, warga yang mengungsi di balai desa sudah pulang ke rumah masing-masing, Jumat (17/2/2023) pagi, setelah air surut.

Sementara 100 warga yang rumahnya masih tergenang banjir di Dukuh Tegalrejo dan Kruken, Bener, Wonosari, Klaten, masih bertahan mengungsi di rumah Sekdes. Meski sudah mulai surut, air luapan sungai di perkampungan masih tinggi.

“Air di dua dukuh itu masih tinggi. Ketinggian air masih sekitar 1,5 meter,” kata Nur Rosyid saat ditemui di lokasi pengungsian, Jumat. Salah satu pengungsi, Ragil Surayem, 55, mengatakan mulai mengungsi pada Kamis malam ketika banjir luapan sungai meninggi di jalan perkampungan.

“Waktu itu saya masih tidur. Kemudian dibangunkan karena air sudah tinggi dan dijemput menggunakan mobil untuk mengungsi ke sini,” kata warga Dukuh Tegalrejo tersebut.

Ragil Surayem mengungsi bersama empat anggota keluarga lainnya. Ragil Surayem tak sempat menyelamatkan sejumlah barang berharga. “Kulkas dan kasur sudah kemampul. Tidak bisa diselamatkan,” kata dia.

Sementara itu, banjir akibat luapan sungai sempat terjadi di beberapa wilayah setelah hujan deras dengan rentang waktu lama mengguyur Klaten. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari BPBD Klaten, Jumat (17/2/2023), banjir juga terjadi di wilayah Tegalgondo, Wonosari.

Menggenangi Jalan Kampung

Air sungai meluap sekitar pukul 19.00 WIB membuat 16 warga Dukuh Tegalgondo RT 002 dan RT 003, RW 002, Desa Tegalgondo mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir serta balai desa.

Ketinggian air sempat mencapai 30 sentimeter hingga 60 sentimeter. Sekitar pukul 23.30 WIB, warga yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing seiring air pada permukiman mulai surut.

Di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, luapan Sungai Kaligawe membuat jalan perkampungan di wilayah Dukuh Gunungwijil, RT 002/RW 001, sempat tergenang pada Kamis tengah malam. Air mulai surut pada Jumat dini hari.

Di wilayah Kecamatan Pedan, luapan Sungai Kaligawe sempat menggenangi jalan perkampungan Dukuh Lemahireng dengan ketinggian 10 sentimeter hingga 15 sentimeter. Air mulai surut pada Jumat dini hari.

Kemudian di wilayah Desa Bulurejo, Kecamatan Juwiring, Klaten, banjir akibat luapan Sungai Pusur terjadi di beberapa wilayah dukuh dengan ketinggian air di jalan perkampungan antara 90 sentimeter hingga 120 sentimeter.

Belasan warga sempat mengungsi namun kembali ke rumah masing-masing setelah air berangsur surut pada Jumat dini hari. Banjir akibat luapan sungai juga terjadi di Desa Sawahan serta Desa Jetis, Kecamatan Juwiring.

Air mulai surut pada Jumat dini hari. Sementara itu, di Dukuh Randusari, RT 006/RW 002, Desa Sorogaten, Kecamatan Tulung, terjadi tanah longsor setinggi 15 meter. Material longsor mengakibatkan tembok salah satu rumah warga sepanjang 5 meter dan tinggi 3 meter rusak. Nilai kerugian ditaksir Rp5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya