SOLOPOS.COM - Ilustrasi bedah rumah. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar mendapatkan suntikan dana dari bank dunia (world bank) melalui DPUPR Karanganyar sekitar Rp1,75 miliar. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki 100 rumah yang dianggap tidak layak.

Tertular Bos, Buruh di Sragen Terkonfirmasi Positif Covid-19

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Dayu, M. Agus Susilo, ketika berbincang dengan Solopos.com Kamis (23/7/2020). Dia bercerita jika pada tahun sebelumnya program perbaikan rumah sudah berjalan untuk 19 rumah yang dianggap tidak layak huni di Desa Dayu.

Program tersebut diteruskan pada tahun 2020 lantaran pihaknya mendapatkan suntikan dana dari Bank Dunia melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar sebanyak Rp1,75 miliar untuk kuota 100 rumah.

“Awalnya itu ada program juga waktu itu masih di bawah koordinasi dengan Dishub PKP yang mengurusi soal perumahan. Aslinya 20 rumah, tapi mundur satu jadi hangus dan sisa 19 rumah saja. Nah untuk tahun ini ada kuota lagi 100 rumah yang akan direnovasi. Dananya dari Bank Dunia melalui DPUPR Karanganyar,” jelas dia.

Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 2, Dari Delanggu & Ceper

Bedah Rumah

Menurut Agus, ada klasifikasi yang menjadi patokan dari rumah warga yang dimasukan dalam program perbaikan rumah. Beberapa di antaranya rumah tersebut masih dalam kondisi tembok kayu atau bambu dan beralaskan tanah. Nantinya, setiap keluarga yang rumahnya akan direnovasi bakal mendapatkan suntikan dana senilai Rp17,5 juta.

“Nanti sistemnya kami yang mendata berdasarkan acuan dari data kemiskinan dari BPS Karanganyar dan situasi kondisi asli rumah yang memang benar-benar tidak layak. Dana tersebut akan disalurkan melalui Bank BNI ke rekening masing-masing penerima. Jadi kami tidak menerima dananya. Semuanya langsung ke penerima,” imbuh dia.

Hingga saat ini menurut Agus dana yang didapatkan dari Bank Dunia belum cair dan disalurkan oleh penerima. Rencananya, program perbaikan rumah akan direalisasikan pada awal Agustus. Perbaikan diserahkan sepenuhnya oleh penerima dan tidak dikelola oleh pemerintah desa.

14 Nakes Asal Boyolali Positif Covid-19, 5 Di Antaranya Sudah Sembuh

“Nanti sistemnya bukan dari kami yang memborongkan proyeknya. Kami persilahkan warga yang menerima bantuan yang memperbaiki dan mengelola keuangannya sendiri. Kami hanya bertugas untuk mengawasi saja nanti,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya