SOLOPOS.COM - Suasana Taman Kuliner Griya Sari Buana dibangun Pemerintah Desa Katekan, Kecamatan Gantiwatno, Selasa (25/7/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Menangkap peluang berada di jalur wisata, Pemerintah Desa (Pemdes) Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mengembangkan taman kuliner. Lokasi taman itu berada di tanah kas desa yang tepat di perbatasan antara Klaten, Jawa Tengah dengan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Desa Katekan, Saridi, mengatakan ada 12 lapak di taman kuliner bernama Taman Kuliner Griya Sari Buana tersebut. Lapak itu bakal digunakan untuk menjajakan produk UMKM dari setiap RT yang ada di Katekan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Taman kuliner itu dilengkapi dengan pendapa, musala, meeting room, gazebo, dan lain-lain. Kawasan itu juga dilengkapi dengan kolam renang anak-anak. Satu kolam renang sudah terbangun dan satu kolam renang lagi dalam proses pembangunan. “Nanti juga ada wahana permainan anak-anak,” kata Saridi saat ditemui di kawasan Taman Kuliner Giya Sari Buana, Selasa (25/7/2023).

Taman kuliner itu dibangun di tanah kas desa seluas 2 hektare (ha) yang sebelumnya merupakan tanah tak produktif. Sebelum dibangun taman kuliner, pemerintah desa setempat membangun kios di tanah kas desa itu. Ada 10 kios yang berada di tepi jalan. “Untuk pengembangannya kemudian dibangun taman kuliner,” jelas Saridi.

Saridi mengatakan pembangunan taman kuliner dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun terakhir. Anggaran bersumber dari dana desa serta bantuan keuangan khusus dari APBD Klaten.

Pembangunan taman kuliner itu dilakukan untuk menangkap peluang lokasi tanah kas desa yang berada di wilayah perbatasan. Sebagai informasi, lokasi lahan itu tepat berada di perbatasan dengan Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Jalan di depan taman kuliner itu menjadi penghubung antar dua provinsi sekaligus menjadi jalur wisatawan.

“Jalan di depan ini merupakan jalan menuju ke Gunungkidul termasuk ke objek wisata seperti ke Gunung Api Purba [Nglanggeran, Gunungkidul], Obelix Hills, serta kalau ke barat ada Candi Ijo. Lalu lintasnya memang ramai,” jelas Saridi.

Selain menangkap peluang lokasi yang strategis, pembangunan taman kuliner itu sekaligus untuk mendongkrak pendapatan asli desa (PAD). Saridi menjelaskan sebelum ada pengembangan kios yang kemudian dilanjutkan taman kuliner, Desa Katekan tak memiliki PAD.

Seiring mulai dibukanya kios, desa setempat mulai mendapatkan PAD dari sewa kios. “Sebelumnya itu untuk [operasional] harian pemerintah desa tidak ada. Karena tidak punya kas. Tetapi PAD sekarang mulai meningkat. Dari sewa kios itu satu tahun total sekitar Rp35 juta,” jelas Saridi.

Taman Kuliner Griya Sari Buana itu diresmikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat menggelar sambang warga di Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Selasa. Mulyani menjelaskan sambang warga itu dilakukan untuk menyerap aspirasi dari warga serta menggali potensi desa yang bisa dikembangkan.

Mulyani juga membenarkan kegiatan sambang warga di Katekan sekaligus untuk meresmikan taman kuliner yang dikembangkan di desa setempat. “Dulu memang ini saya janjikan untuk segera dikembangkan menjadi taman kuliner. Kami bantu melalui bantuan aspirasi bupati karena di sini perlu dikembangkan baik infrastruktur maupun pengembangan desanya,” kata Mulyani.

Mulyani juga menjelaskan daerah-daerah perbatasan perlu mendapatkan perhatian khusus. Pasalnya, daerah perbatasan memiliki peran strategis. “Daerah-daerah perbatasan yang paling utama jalannya. Jalan daerah perbatasan harus lebih ditingkatkan kualitasnya untuk memperlancar akses masyarakat. Nilainya sangat strategis,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya