SOLOPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menyalurkan air bersih ke sejumlah rumah ibadah di Kecamatan Tamansari, Senin (19/9/2022). (Istimewa/Yudi).

Solopos.com, BOYOLALI — Camat Tamansari Kabupaten Boyolali, Suyanta, mengatakan terdapat delapan desa yang berpotensi mengalami krisis air bersih di wilayahnya. Di antaranya yakni sejumlah rumah ibadah di Desa Jemowo.

Sulitnya akses air bersih tersebut diakui oleh pemerintah Desa Jemowo.  Sekretaris Desa Jemowo, Hari Kristianto mengatakan pihak desa terus mengupayakan warganya agar bisa lebih mudah mengakses air bersih secara permanen, meski hingga saat ini masih belum berhasil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kalau [kekeringan] air bersih [di Boyolali] itu terus terang kami mencoba berbagai cara mendapatkan air bersih, tapi sementara ini masih gagal. Mulai dari pengeboran, dari mata air. Jadi di sini [Tamansari] tidak ada sumber air bersih,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (20/9/2022).

Hari mengatakan, selama ini warga desa memanfaatkan air tadah hujan untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Hampir setiap rumah warga di sana mempunyai sebuah tandon air.

Baca juga: Kisah Warga Daerah Langganan Kekeringan di Boyolali, Wajib Punya Tandon

Namun, air tersebut tidak bisa bertahan lama untuk dijadikan sumber air di musim kemarau. Dengan terpaksa, warga mesti membeli air agar kebutuhan mereka sehari-hari bisa terpenuhi, termasuk untuk merawat ternaknya.

“Satu tangki, kalau yang keluarga nya besar paling satu pekan, kalau yang standar keluarga nya ada empat orang, ya dua minggu. Kalau yang punya ternak banyak, itu satu tangki mungkin empat sampai lima hari sudah habis,” ucap dia.

Pada Senin (19/9/2022), Desa Jemowo menjadi salah satu lokasi yang mendapat bantuan air bersih dari pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Sejumlah lima tangki bantuan air telah disalurkan ke beberapa rumah ibadah dan satu kantor desa.

“Bantuan disalurkan ke empat masjid di dusun Desa Jemowo meliputi Dusun Sangen, Wonorejo, Margorayu, dan Kembangsari. Dan satu tangki untuk kantor desa,” ucap Kepala Dusun IV, Slamet Risyanto.

Slamet mengatakan salah satu alasan bantuan disalurkan ke masjid, karena akses air bersih di rumah ibadah wilayah Jemowo, Tamansari, Boyolali itu masih banyak yang belum tercukupi.

Baca juga: Tak Ada PDAM, 3.601 Keluarga di Miri Sragen Dapat Air Minum dari Sini

“Yang di Sangen masih kurang satu masjid, yang di Sidorejo kurang satu. Kalau bisa terkaver di tiap-tiap masjid, sekitar 25 masjid masih membutuhkan bantuan air bersih,” ucap dia.

Ia mengatakan, daerah yang cukup kesulitan air bersih ada di bagian hulu Desa Jemowo, Tamansari, Boyolali, termasuk tempat ibadahnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com Desa Jemowo sudah mempunyai dua sumur bor untuk mencukupi air bersih warga.

“Kalau Desa Jemowo bagian hilir seperti Jamprongan, Tritis, Tempel itu mereka sudah punya PDAM, tapi yang bagian hulu belum ada airnya. Mereka kebanyakan beli,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya