SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)
ilustrasi (dok)
SUKOHARJO–Desa Malangan dan Desa Kunden mendukung penuh usul pembangunan embung untuk penampungan air buangan dari beberapa desa di Kecamatan Bulu. Proyek itu diharapkan juga menjadi solusi masalah banjir yang kerap menggenangi persawahan di Ngasinan dan Lengking.
Kepala Desa (Kades) Malangan, Bulu, Maryatno, menyatakan pembuatan embung menjadi alternatif solusi persoalan luapan air dari Kali Buntung yang sering membanjiri sawah petani dan merusak tanaman. Dia mengatakan selain mengurangi risiko banjir, embung juga akan menunjang kegiatan irigasi pertanian.
“Saya pikir warga Malangan setuju karena embung akan jadi solusi masalah luapan air yang selama ini membebani warga Ngasinan dan Lengking. Adanya embung akan mengantisipasi luapan air dan banjir yang sering terjadi saat musim hujan,” ujarnya kepada Solopos.com di Kantor Desa Malangan, Selasa (21/2/2012).
Terpisah Kades Kunden, Lagiyo, menyatakan dukungan serupa. Menurut dia, sepanjang hal itu untuk kepentingan dan kebaikan bersama masyarakat, pihaknya akan mendukung kegiatan pembangunan embung. Terlebih, lanjut dia, Kali Buntung menjadi penampungan air buangan dari berberapa desa.
“Dalam hal ini kami Tut Wuri Handayani saja, yang baik didukung. Apalagi untuk kepentingan umum dan dalam rangka keamanan wilayah. Embung dapat dimanfaatkan secara bersama-sama,” tegasnya.
Seperti beberapa kali diberitakan, banjir akibat luapan air Kali Buntung menyebabkan sebagian areal persawahan warga Ngasinan sering tergenang. Dampaknya, muncul desakan agar Teteg dan Jembatan Cendini dibongkar. Namun langkah tersebut dinilai merugikan petani Lengking mengingat saat kemarau teteg dibutuhkan guna menunjang irigasi persawahan setempat.
(JIBI/SOLOPOS/Triyono)