Soloraya
Selasa, 25 April 2023 - 18:33 WIB

Desa Pengkok Sragen Kedatangan 1.500-an Perantau yang Mudik Lebaran

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga mengendarai motor melintasi gapura gerbang masuk Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, Selasa (25/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen kedatangan 1.500-an perantau yang mudik pada momen Lebaran 2023 ini. Mereka tak hanya dari wilayah Jabodetabek, banyak juga dari luar Jawa.

Di perantauan, warga Desa Pengkok umumnya berdagang peralatan dapur dan pakaian.  “Para perantau itu mudik ke Pengkok ada yang membawa mobil pribadi dan ada yang menggunakan angkutan umum. Yang tidak pulang juga banyak. Yang membawa mobil itu biasanya dari Sumatra, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Ya, kurang lebih ada 100 orang yang mudik membawa mobil pribadi,” ujar Sugiyarto, anggota DPRD Sragen yang tinggal di Pengkok, saat dihubungi Espos di sela-sela mudiknya di Boyolali, Selasa (25/4/2023),

Advertisement

Ia mengatakan total perantau asal Pengkok mencapai 1.800-an orang. Dari sekian banyak, hanya 300-an orang yang merantau ke Jakarta. Begitu tiba di kampung halaman, Sugiyarto menerangkan biasanya perantau itu menggelar tradisi halalbihalal berdasarkan wilayah perantauan. Misalnya keluarga Manado, Bali, Palembang.

Perantau yang pulang itu bisa dilihat dari banyaknya mobil berpelat nomor luar kota saat Salad Idulfitri. “Sejak pandemi Covid-19, jualan mereka sampai sekarang masih agak sulit. Di perantauan itu ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil,” kata dia.

Lebih lanjut Sugiyarto mengungkapkan sebagian perantau dari Desa Pengkok sudah balik ke perantauan hari ini. Terutama yang pekerja swasta. “Kalau yang pedagang belum balik ke perantauan. Biasanya para pedagang itu masih belanja-belanja barang dagangannya,” katanya.

Advertisement

Kondisi nyari serupa juga terjadi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen. Toko masyarakat Desa Sepat, Budiono Rahmadi, menyampaikan perantauan dari desanya yang mudik juga cukup banyak. Ada sekitar 500 orang.

“Uniknya mereka ini datang dari berbagai penjuru Indonesia. Ada yang dari Ambon, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Lombok, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Medan,” kata politikus Partai Demokrat tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif