SOLOPOS.COM - Pekerja membakar campuran tembaga dan timah untuk dibuat gong di sentra gamelan, Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. (dok Solopos)

Pekerja membakar campuran tembaga dan timah untuk dibuat gong di sentra gamelan, Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. (dok Solopos)

Sukoharjo (Solopos.com)--Keberadaan Desa Wisata Wirun di Kecamatan Mojolaban dinilai memiliki potensi ekonomi yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun pengembangan yang dinilai minim membuat manfaat desa wisata tidak banyak dirasakan warga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pengrajin gamelan di Dukuh/Desa Wirun, Sutarno, menyatakan status Wirun sebagai desa wisata tidak lebih hanya sebatas label. Hal itu karena selama ini hampir tidak ada upaya pengembangan berarti dari dan oleh pemerintah daerah untuk menjual potensi yang dimiliki Wirun sebagai sentra gamelan.

“Sampai sekarang ini kami melihat hanya sebatas logo. Baik pengelolaan dan pengembangan tidak ada yang berjalan,” ungkapnya ketika ditemui Espos di sela-sela kesibukannya di Wirun, pekan lalu.

Sutarno juga menyebutkan, selain menuntut pengembangan dan pembinaan, seharusnya ada upaya penataan desa wisata. Hal itu agar potensi yang dimiliki bisa dioptimalkan untuk menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung. Terlebih menurut dia selama ini banyak turis yang mengunjungi Desa Wirun.

“Kalau seperti sekarang apanya yang menarik dan tidak optimal manfaatnya. Apalagi dari sisi promosi yang paling besar peranannya kami melihat justru bukan dari Pemda, tetapi dari guide atau para wisatawan sendiri. Hal seperti ini diharapkan bisa menjadi perhatian agar ke depan Wirun bisa berkembang,” ujarnya.

Pengusaha gamelan lain di Desa Wirun, M Sahli, menyebutkan produk gamelan dari Wirun tidak hanya terkenal di lingkup domestik, namun telah populer secara internasional. Potensi tersebut seharusnya menjadi perhatian untuk kemajuan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Namun faktanya, kata dia, sebagian pengusaha justru merasa kesulitan untuk menjaga kelestarian usaha.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (DPOPK) Kabupaten Sukoharjo, Sri Joko Indarto, membenarkan adanya potensi Wirun sebagai desa wisata. Namun demikian pengembangannya memang terbentur banyak kendala, terutama anggaran.

Menurut Sri Joko, keberhasilan dalam pengembangan sektor pariwisata akan memiliki multiplier efek luar biasa untuk mendorong pergerakan roda ekonomi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu karena sektor tersebut tidak hanya terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD), melainkan pula mendukung tumbuhnya usaha-usaha kecil rakyat. “Memang ada kendala, teramasuk anggaran. Tetapi bukan berarti kalau tidak ada anggaran kami tidak bekerja,” serunya.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya