SOLOPOS.COM - Tukang becak melihat pekerjaan revitalisasi Alun-Alun Utara, Keraton Solo, Senin (5/2/2024). Menurut pekerja proyek penataan ulang Alun-Alun Utara dan Selatan saat ini mencapai tahapan pembuatan saluran air dan pembongkaran pagar yang mengelilingi kawasan tersebut. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Proyek revitalisasi Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ditarget rampung selama tujuh bulan. Sementara desain pekerjaan dua alun-alun itu masih dalam tahap pembahasan secara detail.

Proyek revitalisasi Alun-Alun Utara dan Alun-alun Selatan mulai dikerjakan sejak pertengahan Januari 2024. Pengerukan tanah dilakukan dengan melibatkan alat berat. Sementara truk hilir mudik mengangkut kerukan tanah di alun-alun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seorang kerabat keluarga Keraton Solo, K.P. Edhy Wirabhumi mengatakan sesuai lini masa, proyek revitalisasi dua alun-alun milik Keraton Solo dikerjakan selama tujuh bulan. Artinya, pekerjaan revitalisasi alun-alun ditarget rampung pada Agustus-September.

“Progres revitalisasi penataan alun-alun terus berjalan dengan menyesuaikan kegiatan masyarakat dan Keraton Solo. Termasuk cuaca karena saat ini musim penghujan. Namun, ditarget rampung selama tujuh bulan,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Keraton Solo, Senin (5/2/2024).

Kanjeng Wira, sapaan akrabnya, tim teknis dari Keraton Solo terus berdialog dan berkomunikasi soal desain revitalisasi alun-alun. Khususnya pembahasan mengenai tanah alun-alun dilapisi rumput atau pasir pantai.

Pembahasan ini bakal terus dilakukan agar ada titik terang kesepakatan dalam mengerjakan penataan revitalisasi alun-alun.

“Tidak pernah ada keterangan yang konkrit mengenai rumput atau pasir di alun-alun pada zaman dahulu. Tim teknis Keraton Solo masih mencari bukti-bukti valid dan akurat berupa foto mengenai hal itu,” ujar dia.

Dia membandingkan tanah di Alun-alun Utara Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dilapisi pasir pantai. Saat musim kemarau, pasir di alun-alun beterbangan yang mengganggu aktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan di sekeliling alun-alun.

Alhasil, tak sedikit pelaku UMKM yang gulung tikar sehingga kondisi sekitar alun-alun menjadi sepi. “Terlepas pertimbangan spiritual, kami tidak ingin kondisinya sama. Para pedagang sudah berjualan bertahun-tahun. Ini pertimbangan mengapa jangan pasir pantai yang digunakan di alun-alun,” ujar dia.

Menurut Kanjeng Wira, tim teknis Keraton Solo menemukan fakta terkait pasir sungai atau pasir material gunung di sekitar alun-alun. Kondisi serupa juga ditemukan di sekitar kantor Telkom Solo, Pasar Gede Solo, dan bungker di kompleks Balai Kota Solo.

Pasir itu juga ditemukan di sekitar gapura di kawasan Gladak. “Ini bagian dari proses menjaga living heritage yang berkembang sesuai peradaban. Bahwa Keraton Solo menjadi pusat kebudayaan dan sumber keilmuan,” ujar dia.

Berdasarkan uraian singkat pekerjaan penataan kawasan Keraton Solo, proyek fisik dikerjakan pada 2024. Ada dua objek pekerjaan penataan kawasan Keraton Solo, yakni Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan.

Pekerjaan revitalisasi Alun-alun Utara meliputi area gapura kawasan Gladak, Gapura Pamurakan, Galedek Wetan, dan alun-alun. Ada pula area sisi barat alun-alun atau Galedek kulon Masjid Agung. Desain penataan alun-alun mengembalikan bentuk awal dengan menggunakan pasir pantai selatan dan tanpa pagar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya