Soloraya
Rabu, 20 November 2019 - 02:00 WIB

Desain Revitalisasi Pasar Kota Sragen Terpaksa Diubah, Ini Alasannya

Tri Rahayu  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain Pasar Kota Sragen dari depan masih mengedepankan arsitektur Jawa. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp200 miliar untuk revitalisasi Pasar Kota Sragen.

Anggaran itu masih kurang dari kebutuhan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyiapkan detail engineering design (DED) revitalisasi Pasar Kota dengan kebutuhan anggaran Rp240 miliar pada 2017.

Advertisement

Kabid Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Tommy Isharyanto, menyampaikan DED 2017 dengan kebutuhan anggaran Rp240 miliar itu terpaksa di-review untuk menyesuaikan alokasi DAK dari Kementerian PUPR senilai Rp200 juta pada 2020 nanti.

CPNS Boyolali: 240 Lowongan Guru SD, Mayoritas Untuk Sekolah Pinggiran

Advertisement

CPNS Boyolali: 240 Lowongan Guru SD, Mayoritas Untuk Sekolah Pinggiran

Tommy menjelaskan DAK tersebut masuk dalam prioritas I. DAK itu diusulkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke Kementerian PUPR. Pemkab Sragen hanya menyiapkan administrasi yang dibutuhkan Pemprov untuk pengajuan DAK itu.

“Pelaksanaannya nanti 2021. Kalau 2020 DAK hanya Rp2,5 miliar untuk Pasar Plupuh,” ujar Tommy saat dihubungi Solopos.com, Senin (19/11/2019).

Advertisement

Korban Teror Sperma Tasikmalaya Jadi 5 Orang, Motif Masih Misterius

Dengan kebutuhan dana itu, Yuni menyatakan APBD Sragen tidak mampu membangun pasar itu. Pendapatan asli daerah (PAD) Sragen hanya Rp380 miliar. PAD itu akan habis kalau dipakai membangun Pasar Kota Sragen.

“Oleh karenanya kami meminta ke pemerintah provinsi dan pusat. Pembangunan Pasar Kota itu tidak mungkin setahun selesai sehingga butuh multiyears. Pembangunan Pasar Kota menjadi tanggung jawab Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.

Advertisement

Kisah Penjual Soto Yang Mendadak Buta Setelah Berobat ke RS Mata Solo

Dia menyebut pada 2021 akan ada alokasi Rp100 miliar dan sisanya dianggarkan 2022. Penjelasan Bupati itu sebagai jawaban atas pertanyaan para pedagang Pasar Kota yang menagih revitalisasi Pasar Kota.

Mereka sudah mengikuti penjelasan tentang DED Pasar Kota yang dibangun tiga lantai sejak 2017 lalu tetapi sampai 2019 belum ada kepastian.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif