Soloraya
Selasa, 25 September 2012 - 15:47 WIB

Deteksi Teror, Ratusan Pemuda Dialog Bersama

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Ilustrasi (Antara)

KARANGANYAR–Ratusan tokoh pemuda mengikuti forum dialog anti kekerasan dan tindak terorisme di Gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), Karanganyar, Selasa (25/9/2012).

Advertisement

Peserta pertemuan mendapat penjelasan langsung tentang tindak terorisme dari Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo.  Materi dialog seputar ciri-ciri gerakan kelompok teroris hingga tindakan yang harus diambil para pemuda (masyarakat). Seperti gerakan paramiliter atau latihan fisik sekelompok orang asing di wilayah hukum Bumi Intanpari.

Selain kawasan lereng Gunung Lawu, sejumlah kawasan di Karanganyar dinilai potensial menjadi lokasi pelatihan kelompok teroris.  “Latihan paramiliter tidak hanya di gunung. Semua tempat yang menurut mereka nyaman seperti lahan kosong, terpencil dari pantauan penduduk, bisa jadi lokasi latihan. Masyarakat harus bisa mendeteksi gerakan seperti ini. Bila ada gerakan mencurigakan segera laporkan,” ungkap Kapolres saat ditemui wartawan seusai pertemuan.

AKBP Nazirwan menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat tentang tindak terorisme dan ciri-cirinya. Ke depannya, para tokoh pemuda yang telah mengikuti forum-forum pertemuan, bakal menjadi ujung tombak deteksi dini kewaspadaan terorisme. Sebab saat ini Polres Karanganyar sedang menggodok konsep deklarasi bersama anti kekerasan dan terorisme.

Advertisement

Sementara itu salah seorang peserta forum dialog anti terorisme, Sujiman, asal Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, mengaku siap menjadi bagian terdepan deteksi ancaman terorisme di wilayahnya.

“Poin yang saya tangkap, kami harus peka terhadap kondisi lingkungan maisng-masing. Bila ada gerakan mencurigakan harus segera melapor kepada aparat,” urainya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif