Soloraya
Senin, 1 April 2024 - 16:17 WIB

Devid Mantan Ajudan Jokowi Sindir Balik Hasto Sekjen PDIP

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Eks Ajudan Jokowi Devid Yunanto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang menuding adanya nepotisme dari akan majunya mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Devid Yunanto, sebagai Cabup Boyolali, berbuntut panjang.

Kini giliran Devid memberikan pernyataannya yang bernada sindiran untuk Hasto. “Yang menarik, misalnya nanti ada penjaringan Calon Bupati Boyolali, mungkin menarik juga untuk ikut penjaringan di PDIP. Kalau saya maju lewat PDIP apakah itu tetap dikatakan sebagai nepotisme,” ujar dia diwawancara belum lama ini.

Advertisement

Devid menyatakan tidak mau isu dirinya maju di Pilkada Boyolali 2024 dikait-kaitkan dengan isu nepotisme karena kedekatannya dengan Jokowi. “Kan saya kalau pun maju tidak mau disebut nepotisme dari Pak Jokowi. Makanya saya ikut penjaringan calon dari PDIP misalnya nanti dibuka penjaringan,” imbuh dia.

Devid menjelaskan Jokowi bukan ketua umum dari partai politik (Parpol) mana pun. Sedangkan untuk maju Pilkada 2024 mesti diusung parpol atau gabungan parpol.

“Pak Presiden bukan ketua partai. Kalau nyuruh saya nanti lewat partai mana? Saya sendiri kalau maju kan harus ikut proses politik kan,” urai dia

Advertisement

Sehingga, Devid menilai tudingan Hasto perihal adanya nepotisme dalam isu pencalonannya di Pilkada Boyolali terlalu jauh dan berlebih. “Makanya ketika isu ini ditarik ke nepotisme Pak Jokowi ya terlalu jauh dan terlalu berlebih. Kecuali Pak Jokowi ketua parpol, bisa memerintah saya ikut Pilkada Boyolali,” kata dia.

Devid justru curiga pernyataan Hasto sebenarnya hanya untuk mendiskreditkan Jokowi. “Pak Jokowi bukan ketua partai, dan saya tidak ditugaskan untuk maju di Pilkada boyolali. Ya boleh-boleh saja kan saya curiga. Tapi isu ini mungkin sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan Pak Presiden,” singgung dia.

Terkait munculnya banyak flyer dan spanduk dukungan agar dirinya maju di Pilkada Boyolali 2024, Devid mengaku tidak tahu menahu. Dia menyatakan tidak melakukan gerakan di lapangan terkait agenda Pilkada tahun ini.

Advertisement

Tapi dia menduga hal itu tidak lepas dari imbas kontestasi Pemilu 2024. “Mungkin masyarakat Boyolali ingin sesuatu yang baru, sesuatu yang beda, atau yang lebih baik lagi. Mungkin. Saya enggak ada desain-desain seperti itu. Kalau ada pasti saya sudah ke lapangan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif