SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penampilan laki-laki berbadan kecil bernama Sardi itu tampak berbeda dari biasanya. Rambut hitam pendek yang senantiasa menghiasai kepalanya sudah tidak ada lagi. Kini kepala pria berusia 51 tahun itu pelontos.

Sebuah topi terpegang di tangannya saat dia berjalan menuju halaman Gedung Giri Wahana Kompleks GOR Wonogiri, Senin (20/9) siang itu. Lalu dengan keceriaan yang seolah tak pernah lepas dari wajahnya, dia menyapa orang-orang yang baru saja mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilkada 2010.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Topine iku mbok yo dienggo, ben ra ngetok-ngetoki yen bar menang (Topinya itu dipakai dong, supaya tidak terlalu memperlihatkan bahwa (calon bupati-wakil bupatinya) baru saja menang),” celetuk seseorang  dengan maksud bergurau saat bersalaman dengannya.

Menanggapi gurauan itu, Sardi hanya tertawa. Bendahara DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Wonogiri yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Danar Rahmanto-Yuli Handoko itu rupanya sudah terbiasa. Dia pun ikut bergabung dan duduk bersama sejumlah wartawan di teras gedung tersebut.

Sebagai ketua tim pemenangan dari pasangan calon yang menang, Sardi memang berhak untuk merasa bangga. Namun, hal itu tidak lantas membuatnya sombong. Dia bahkan mengaku masih terkesima dan setengah tidak percaya  pasangan calon yang diusung partainya bersama dua partai lain, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra dalam Koalisi Wonogiri Bangkit (KWB) bisa meraih 40% suara dalam pemungutan suara Pilkada, Kamis (16/9) lalu.

Dia bercerita, pada awal-awal penghitungan suara seusai pemungutan suara ditutup di TPS-TPS, dirinya sempat pesimistis. “Saya memantau penghitungan di TPS-TPS Kecamatan Selogiri, nyaris tidak ada yang dimenangkan Pak Danar. Saya jadi ketar-ketir. Lalu saya pergi untuk melihat penghitungan suara di KPU,” ujar bapak tiga anak dan kakek satu orang cucu ini.

Di KPU, Sardi mengaku sangat terkejut mendapati pasangan Danar-Yuli unggul dengan lebih dari 40% suara. “Tapi saya tidak berani berharap dulu, karena siapa tahu saat itu penghitungannya baru di basis-basisnya Pak Danar. Sedangkan basisnya Pak Maryoto-Begug belum dihitung,” ujar dia.

Sardi baru percaya setelah terus menerus mengikuti proses penghitungan dan perolehan suara pasangan Danar-Yuli tetap stabil. Apalagi setelah melihat penghitungan suara di Desk Pilkada Pemkab, hasilnya juga sama.

Sardi mengungkapkan kunci sukses timnya mengantarkan pasangan Danar-Yuli adalah kekompakan dan kebersamaan. Pun ketika isu <I>money politics<I> mendera pasangan Danar-Yuli, semua bisa ditepis. “Selain itu kami berusaha untuk mempertahankan suara yang diperoleh Pak Danar pada Pilkada 2005 lalu. Saat itu, Pak Danar melawan Pak Begug dan berhasil meraup 35% suara.  Itu adalah modal yang sangat berharga,” ujar anggota DPRD dari wilayah Selogiri itu.

Sardi mengakhiri percakapan itu dengan ungkapan, sesuatu yang diawali dengan cantik, tentu akan memberikan hasil yang baik.


shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya