SOLOPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) dalam peluncuran ADWI 2024 di Desa Wisata Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu (9/3/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 kembali digelar. Peluncuran program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemanparekraf) tersebut sedikit berbeda dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Kali ini, peluncuran ADWI digelar di pinggiran Klaten, tepatnya di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (9/3/2024). Peluncuran ADWI 2024 digelar di lapangan dengan berlatar belakang Candi Plaosan atau yang kerap disebut dengan Candi Kembar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, beserta pejabat kementerian, provinsi, serta bupati mengunjungi rumah tradisional bernama Daleme Simbah yang ada di Bugisan. Rombongan kemudian menuju ke lapangan tempat acara menumpang gerobak sapi.

Di lapangan itu, rombongan disambut tarian dan kesenian serta mendatangi satu per satu stan produk ekonomi kreatif yang ada di Bugisan. Meski diguyur hujan, rangkaian kegiatan berlangsungi lancar.

“Biasanya digelar di hotel berbintang lima, tahun ini kami ubah untuk berada di tengah masyarakat,” kata Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, saat ditemui wartawan seusai peluncuran, Sabtu (9/3/2024).

Sandiaga berharap keberadaan desa wisata bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar salah satunya pada peningkatan ekonomi. “Ini program 3T, bukan turun LHKPN itu. Tetapi, 3T tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Sehingga tercipta peluang usaha dan lapangan kerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Sandiaga sembari tersenyum.

Berdasarkan data dari Kemenparekraf, jumlah desa wisata setiap tahunnya meningkat. Pada 2021 ada 1.831 desa wisata. Jumlahnya naik pada 2022 menjadi 3.419 desa wisata. Pada 2023, ada 4.573 desa wisata. Sementara, pada 2024 hingga Sabtu (9/3/2024) tercatat ada 4.812 desa wisata yang sudah terdaftar di Jadesta atau jejaring desa wisata. Ditargetkan, ada 6.000 desa wisata tahun ini.

Disinggung nasib ribuan desa wisata yang sudah dibentuk seiring habisnya masa jabatan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024, Sandiaga menjelaskan saat ini kementerian sedang melakukan sinkronisasi. Dia berharap program desa wisata bisa dilanjutkan oleh menteri pada masa pemerintahan selanjutnya.

“Ini sedang kami lakukan langkah-langkah sinkronisasi, sehingga 6.000 desa wisata yang kami target tahun ini akan menjadi basis kami mentransisikan ke pemerintah selanjutnya. Matriks-matriksnya sudah kami siapkan, dan ini sesuai RPJMN [rencana pembangunan jangka menengah nasional] dan sesuai harapan peningkatan kesejahteraan. Ternyata desa wisata ini dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Siapapun nanti menterinya akan melihat bahwa program desa wisata ini langsung bermanfaat dan dirasakan masyarakat,” jelas Sandiaga.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan di Klaten ada 35 desa yang sudah mendapatkan surat keputusan (SK) penetapan desa wisata. Selain itu, ada 36 kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Dari puluhan desa wisata, ada dua desa yang sudah berprestasi di tingkat nasional melalui ADWI yakni Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan dan Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari. Prestasi itu menambah semangat desa untuk menggali potensi di desa masing-masing.

Mulyani bersyukur Kemenparekraf memilih Klaten untuk peluncuran ADWI 2024. Dia berharap kegiatan itu bisa berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bersinar.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan sangat sepakat bergulirnya program ADWI dari Kemenparekraf. “Jateng sangat sepakat lima tahun yang lalu RPJMD 2018-2023 dan sampai hari ini, kami konsisten mengembangkan desa wisata. Karena wisata menjadi andalan yang penting karena itu berkelanjutan. Setiap tahun kami membantu dan di 2023 kami membantu 180 desa wisata dengan bantuan keuangan mascing-masing Rp100 juta dan kalau yang maju sampai Rp500 juta,” kata Sujarwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya