Soloraya
Sabtu, 4 November 2023 - 21:44 WIB

Di Hadapan Ribuan Relawan di Solo Anies Baswedan Singgung Netralitas Aparat

Galih Aprilia Wibowo  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, kembali menyinggung soal netralitas aparat negara, saat dirinya bertemu ribuan relawan Aliansi Masyarakat Madani di Gedung Edutorium UMS Solo, pada Sabtu (4/11/2023). (Solopos.com/ Galih)

Solopos.com, SOLO — Calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, kembali menyinggung soal netralitas aparat negara, saat dirinya bertemu ribuan relawan Aliansi Masyarakat Madani di Gedung Edutorium UMS Solo, pada Sabtu (4/11/2023).

Dalam acara bertajuk Deklarasi dan Orasi Kebangsaan Anies dan Muhaimin (Amin) ini, Anies menyampaikan orasi kebangsaan dengan beberapa poin penting.

Advertisement

Misalnya, Anies menjelaskan Koalisi Perubahan ingin mengembalikan kepercayaan publik kepada Indonesia.

Ia menekankan institusi negara harus berpihak kepada kepentingan publik, bukan sekelompok orang ataupun kepentingan partai, dan bukan pada kepentingan keluarga.

Advertisement

Ia menekankan institusi negara harus berpihak kepada kepentingan publik, bukan sekelompok orang ataupun kepentingan partai, dan bukan pada kepentingan keluarga.

“Salah satu aspek yang ingin kami kembalikan bicara tentang perubahan adalah mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi-institusi negara yang ada di Indonesia ini. Sehingga institusi negara bekerja untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan sekelompok orang, bukan untuk kepentingan satu dua partai, apalagi untuk kepentingan keluarganya sendiri. Ini [kepercayaan publik] yang harus dikembalikan,” ujar Anies dalam orasi tersebut.

Ia menguraikan, dalam demokrasi pilarnya adalah kepercayaan. Sementara itu, rezim otoriter pilarnya adalah rasa takut.

Advertisement

“Karena rezim otoriter menggunakan rasa takut untuk bertahan. Dia tidak menggunakan akal sehat, dia menggunakan alat-alat negara untuk memberikan rasa takut dan mempertahankan kekuasaannya.” tambah dia.

Ia menyebut kekuasaan dengan rasa takut tidak hanya pernah terjadi di Indonesia.

Namun dulunya juga sempat terjadi di beberapa negara, misalnya Filipina, Iran dan Mesir.

Advertisement

“Indonesia pernah ada 30 tahun, tapi begitu rasa takut hilang, rezim itu bertumbangan,” terang Anies.

Anies juga menyebut, Kota Solo juga menjadi unsur penting dalam Koalisi Perubahan.

“Bisa enggak menang di Solo? Bisa enggak menang di Solo? Siap memenangkan Solo? Kalau di Solo menang bergetar seluruh Indonesia nanti. Betul tidak? Bapak ibu, tadi ada yang bilang, asal tidak curang, betul ya? Tapi kita dengar katanya mau netral,” ujarnya disambut riuh tepuk tangan meriah dari relawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif