SOLOPOS.COM - Ilustrasi makam. (Shutterstock)
Solopos.com, KLATEN — Makam Keramat Sunan Cempo di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom sering dikunjungi para peziarah. Biasanya, para peziarah memilih datang ke makam saat, Jumat Legi.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari Wikipedia, Desa Brangkal merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanganom. Di desa ini terdapat beberapa dukuh. Masing-masing, Desen, Seneng, Soko, Ndesen, Muludan, Brangkal, Ngentak, Tledung, Ngemplak, dan Tegal.
Lokasi Makam Keramat Sunan Cempo berada di Dukuh Desen. Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Brangkal, Mulyono, mengatakan di kompleks Makam Keramat Sunan Cempo terdapat dua kuburan. Di sekitar makam masih terdapat pohon kepoh.
Baca Juga: Kejadian Aneh Makam Dayakan Klaten, Bikin Bakul Bakmi Tersesat dan Kacaukan Google Maps
Oleh warga, biasanya biji kepoh dapat dimakan. Rasanya gurih. Sedangkan, kulit biji yang tak bisa dimakan digunakan untuk mainan. Jika ditiup, akan muncul bunyi mirip suara sempritan/seruling.
“Ada dua kuburan di Makam Keramat Sunan Cempo itu. Yang satu itu istilahnya mau dibongkar [direnovasi]. Tapi, yang satunya tidak. Di makam ada juru kuncinya. Di bagian depan makam itu saat sekarang sudah dibangun joglo,” kata Mulyono, kepada Solopos.com, Rabu (30/3/2022).
Mulyono mengatakan para peziarah yang biasanya datang ke Makam Keramat Sunan Cempo berasal dari lingkungan sekitar, Klaten, Solo, dan daerah lainnya. Kunjungan paling ramai di makam tersebut, Jumat Legi.
Baca Juga: 200-an Makam di Taskombang Klaten Tergusur Tol Solo-Jogja
“Dulu itu, saat ada warga yang doanya terkabul, biasanya bernazar syukuran di situ. Saya sendiri kurang tahu pasti, Sunan Cempo ini dari keturunan mana. Yang jelas, makam di situ memang keramat. Saat berkunjung ke makam jangan bengok-bengok atau bersikap tak sopan. Jika ditentang, bisa saja kesurupan di lokasi,” kata dia.