Soloraya
Selasa, 21 Januari 2020 - 19:48 WIB

Di Pemalang, Remaja Sragen Kabur Gara-Gara HP Disita Sempat Bekerja di Tempat Fitnes

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Zahra Zalva Mahdiah (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Lebih dari sepekan Zahra Zalva Mahdiah, 18, siswi Kelas XII SMA di Gemolong kabur dari rumahnya, Perumnas Gemolong, Sragen.

Zahra pergi dari rumah diduga karena ngambek handphone-nya disita pada Minggu (12/1/2020) dan ditemukan pada Senin (20/1/2020). Selama lebih dari sepekan menghilang, Zahra ternyata berada di Pemalang, Jawa Tengah.

Advertisement

Di Pemalang, Zahra sempat bekerja di tempat fitnes. Dia juga indekos menggunakan beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah yang dibawanya saat pergi dari rumah.

Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra, kepada Solopos.com, Selasa (21/1/2020), mengungkapkan Zahra kabur seorang diri dengan naik. Di bus dia berkenalan dengan sesama warga Sragen yang tinggal di Pemalang.

Advertisement

Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra, kepada Solopos.com, Selasa (21/1/2020), mengungkapkan Zahra kabur seorang diri dengan naik. Di bus dia berkenalan dengan sesama warga Sragen yang tinggal di Pemalang.

"Dia lalu dibantu dicarikan indekos dan tempat kerja di Pemalang,” jelas AKP I Ketut Putra.

Catat! Mulai Tanggal Ini, Lalu Lintas Jl. Honggowongso Solo Berlaku Dua Arah

Advertisement

“Saat ditemukan pada sore harinya, dia memang terlihat lemas karena belum makan sejak pagi. Setelah diajak makan, dia diajak pulang dan baru tiba di rumah selepas Magrib,” papar I Ketut Putra.

Sebagai remaja berusia 18 tahun, Kapolsek mengakui pemikiran Zahra masih labil. Dia nekat pergi dari rumah setelah dimarahi orang tua.

Dia berharap orang tua lebih sabar menghadapi anak-anak mereka sehingga kejadian serupa tidak terulang.

Advertisement

Eskalator Solo Grand Mall Bermasalah Viral di Medsos, Ini Penjelasan Manajemen

Sebelumnya, ibunda Zahra, Emilia, mengakui sempat memarahi anak ketiganya itu dan menyita ponselnya. Dia melakukan itu dengan harapan Zahra bisa lebih fokus belajar.

“Saya punya alasan kenapa marah sama anak saya. Sebagai orang tua, saya hanya ingin anak saya lebih fokus belajar karena sekarang dia harus menghadapi ujian nasional pada tahun ini. Supaya dia bisa fokus belajar, ponsel dia untuk sementara saya sita. Mungkin itu yang membuat dia memilih meninggalkan rumah,” sesal Emilia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif