SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter memeriksa pasien hipertiroid. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — RS Indriati Solo Baru di Sukoharjo, Jawa Tengah, mempunyai layanan baru untuk mengatasi hipertiroid tanpa perlu operasi dengan menggunakan terapi ablasi nuklir.

Hipertiroid merupakan suatu gangguan kesehatan yang membuat tubuh memproduksi hormon tiroid secara berlebihan sehingga bisa mengakibatkan metabolisme tubuh bekerja sangat cepat. Efeknya, tubuh akan mengalami sederet gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar kencang, tremor, diare, hingga pembengkakan pada kelenjar tiroid di leher.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Untuk mengatasi gangguan kesehatan ini, dokter akan memberikan obat-obatan, terapi yodium, hingga operasi. Tindakan operasi harus dilakukan jika pasien tak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat-obatan yang diberikan.

Bagi Anda yang takut untuk dioperasi karena mengidap penyakit satu ini, RS Indriati Solo Baru mempunyai layanan terapi nuklir untuk mengatasi hipertiroid tanpa pembedahan. Adapun terapi yang digunakan adalah terapi ablasi nuklir.

Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler RS Indriati Solo Baru, Lim Andreas mengatakan terapi ablasi nuklir ini merupakan terapi yang menggunakan zat radioaktif yodium-131. Terapi ini berfungsi untuk mematikan sel-sel tiroid yang ada. Terapi ini terbilang sangat aman karena hanya menargetkan sel tiroid sehingga tidak mengenai organ-organ tubuh lainnya.

“Terapi ablasi yodium radioaktif ini sangat aman. Zat radioaktif ini memiliki target sel tiroid, sehingga radioaktif ini hanya akan diserap oleh sel-sel tiroid. Sehingga dampaknya terpusat hanya di sel-sel tiroid saja,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (19/2/2024).

Tak hanya untuk pengidap hipertiroid, terapi ablasi nuklir dengan yodium ini juga bisa digunakan dalam tata laksana kanker tiroid.

Peluang keberhasilan dari terapi ini untuk penyakit hipertiroid terbilang tinggi, bahkan mendekati angka 100%. Namun, untuk pasien kanker tiroid, tergantung dengan jenis kankernya.

“Sebagian besar tipe kanker tiroid memiliki peluang yang cukup besar untuk sembuh. Terapi ablasi nuklir ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus simultan dengan tindakan operasi dan terapi supresi hormon tiroid. Bila ketiganya dilakukan dengan baik, maka angka kesembuhannya bisa mendekati 100%,” ucap dia.

Untuk sembuh, penderita hipertiroid bisa melakukan terapi minimal satu kali. Namun, untuk beberapa kondisi pasien, terapi bisa dilaksanakan lebih dari sekali dengan interval tiga bulan sekali. Selama terapi ablasi nuklir, pasien juga melakukan pemeriksaan pendukung, seperti pemantauan hormon tiroid secara berkala dan pengecekan kadar thyroid-stimulating hormone (TSH). Jika memang dari pemeriksaan belum mencapai target, terapi bisa dilakukan kembali.

Sedangkan untuk kasus kanker tiroid, terapi yodium radioaktif ini dapat diberikan dengan interval 6-12 bulan. Setelah terapi pasien akan di pantau tumor marker tiroid, kadar thyroid-stimulating hormone (TSH) dan pencitraan kanker tiroidnya.

Dibandingkan dengan tindakan operasi, terapi ablasi nuklir untuk penyembuhan hipertiroid jauh lebih aman. Hal ini dikarenakan terapi ablasi nuklir memiliki efek samping yang ringan, seperti mual, muntah, hingga pembengkakan di kelenjar tiroidnya.

Namun, yang perlu diketahui, pasien kanker tiroid perlu dlakukan tindakan operasi terlebih dahulu sebelum mendapatkan terapi ablasi nuklir dan terapi supresi hormon tiroid.

Untuk mendukung layanan ini, RS Indriati Solo Baru dalam waktu dekat akan mempunyai alat  SPECT-CT (Single Photon Emission Tomography) dan PET-CT (Positron Emission Tomography) yang dapat menunjang diagnostik dan terapi berbagai penyakit, sehingga dapat meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan, khususnya masyarakat Solo dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya