SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah subsidi. (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, SRAGEN — Perumah bersubsidi di Kabupaten Sragen tersebar di 42 lokasi di enam kecamatan, yakni Karangmalang, Sidoharjo, Sragen, Gondang, Ngrampal, dan Gemolong.

Kecamatan Karangmalang menjadi kecamatan yang paling diminati oleh pengembang perumahan. Pasalnya, 65% lokasi perumahan bersubsidi di Sragen terdapat di Kecamatan Karangmalang, tepatnya ada di 28 lokasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di Kecamatan Sragen terdapat empat lokasi perumahan bersubsidi, Sidoharjo dan Gemolong, masing-masing tiga lokasi. Tiga kecamatan lain, yaitu Gondang, Ngrampal, dan Gemolong, masing-masing dua lokasi perumahan subsidi.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Kabupaten Sragen, Puji Lestari, mengatakan tiap tahun rata-rata ada lima perumahan bersubsidi anyar sejak 2016-2021.

“Pendataan dilakukan mulai 2016, karena sebelumnya itu wewenangnya Dinas Pekerjaan Umum [DPU]. Kemudian dilakukan pendataan hingga per 2021 sebanyak 42 lokasi perumahan subsidi,” terang Puji kepada Solopos.com di kantornya, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: 2023, PUPR Siapkan Program Kredit Rumah Senilai Rp34,17 Triliun

Salah satu subkoordinator di Bidang Perumahan Disperkimtaru, Susilo Krisnanto, pertumbuhan perumahan subsidi di Kabupaten Sragen paling banyak terjadi pada 2019. Saat itu ada 21 lokasi perumahan subsidi baru.

Pada 2020 terdapat tujuh perumahan subsidi baru dan pada 2021 ada enam perumahan subsidi anyar. “Untuk persentase keterisian perumahan subsidi tersebut bisa diperkirakan sekitar 50%, dengan total 2.000 unit rumah subsidi. Ada 15 pengembang perumahan subsidi tersebut, ” tambah Susilo.

Ia menegaskan perumahan bersubsidi memiliki kriteria tertentu di antaranya luas bangunan berkisar antara 28 meter persegi hingga 36 meter persegi. Disperkimtaru Sragen sendiri menetapkan  bangunan rumah subsidi mempunyai luas minimal 30 meter persegi. Kemudian luas tanah yaitu 60 meter persegi, dengan lebar depan enam meter.

Baca Juga: Pekerja Bergaji UMK Solo 2022 Ingin Beli Rumah Subsidi? Begini Penghitungannya

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soloraya, Maharani, mengatakan permintaan perumahan di Sragen cukup bagus. Permintaan itu tidak hanya untuk perumahan bersubsidi, namun juga rumah nonsubsidi.

Untuk harga rumah subsidi dibanderol mulai Rp150 juta. Sementara rumah nonsubsidi mulai dari Rp350 juta hingga Rp650 juta.

“Untuk salah satu indikator pengembang perumahan subsidi dilihat dari harga tanah, yaitu Rp250.000/meter persegi,” tambah Maharani, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya