SOLOPOS.COM - Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo (lokanesia.com)

Solopos.com, SOLO — Semangat membaca, menulis, dan diskusi menggema di Universitas Slamet Riyadi Solo, Kamis (5/11/2020) pekan lalu. Dalam diskusi di Kampus Unisri Solo, ketiganya dianggap poin intelektual mahasiswa yang tidak boleh hilang ditelan zaman.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, dalam forum diskusi (fordis) Laboratorium Komunikasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo di kampus setempat.  Ketiganya, menurut dia sangat penting dalam terjadinya pergerakan mahasiswa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Beda 20 Tahun, Yoona SNSD & Hwang Jung-Min di Hush JTBC Jadi Gunjingan

"Ketiga poin tersebut adalah titik pendewasaan dan evaluasi untuk diri sendiri dan ini sangat penting untuk terjadinya sebuah gerakan. Setidaknya tiga intelektualitas itu akan memberi mahasiswa posisi dalam sebuah gerakan atau aksi," ujarnya.

Forum diskusi Unisri bertema “Setelah Menolak Omnibus Law, ke Mana Mahasiswa?" tersebut juga menghadirkan aktivis ‘98 dan alumni Fakultas Hukum (FH) Unisri Sutarto, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisri Ikhsan Santiko, dan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unisri Aditya Ervansa.

Materi Unjuk Rasa

Sutarto antara lain mengatakan sebelum menggelar demo mahasiswa perlu mengadakan analisis sehingga dapat memunculkan usulan baru dari apa yang disampaikan. Selain itu, mahasiswa juga harus sudah membaca dan mempelajari peraturan yang diunjukrasakan.

"Saya mengimbau mahasiswa untuk mempelajari materi undang-undang terlebih dahulu sebelum demo, sehingga menghasilkan demo yang pintar dan kritis," ungkapnya.

Bila Ingin Bahagia, Jangan Permasalahkan Hal Ini dalam Memilih Pasangan

Ikhsan Santiko menyatakan bahwa mahasiswa Unisri setelah demo Omnibus Law masih di tempat yang sama dan tetap membela rakyat. Hal tersebut dibuktikan dengan antusias mahasiswa Unisri pada saat mengikuti demo.

Sedangkan Ervansa dalam diskusi di kampus Unisri itu malah menyalahkan media massa. Antara lain disayangkannya media yang menurut dia lebih menyoroti soal rusaknya fasilitas umum sehingga mengesankan mahasiswa jika demo melakukan tindakan anarkistis.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya